Mourinho: Filosofi tidak ada gunanya kalau belum juara
Senin, 25 Maret 2019 07:56 WIB
Pelatih asal Portugal tersebut telah "menganggur" sejak Desember 2018 ketika ia dipecat dari Manchester United menyusul kekalahan 3-1 di kandang rival mereka, Liverpool. Sebelum kehilangan pekerjaannya, Mourinho menjalani kariernya selama 18 bulan tanpa gelar.
Namun, pemecatan tersebut tidak memengaruhi keyakinan Mourinho dengan metode-metodenya, yang telah menghasilkan 25 trofi di sepanjang kariernya.
Berbicara di beIN sports, Mourinho mengkritik para pelatih yang lebih menekankan 'filosofi', tetapi tidak sekali pun berhasil memenangkan gelar juara.
“Beberapa pelatih suka menjual ide filosofi, tetapi Anda harus menjual filosofi setelah Anda menang. Bila Anda tidak memenangkan apa pun apa gunanya? Bila tim Anda bermain dengan sangat baik, tim Anda menang, jadi saya tidak suka kontradiksi yang kita miliki di sepak bola saat ini," katanya.
Sebelumnya, Mourinho pernah mengkritik beberapa pelatih termasuk bos Liverpool, Jurgen Klopp, yang banyak mempublikasikan pendekatan 'heavy metal football' tetapi belum sekali pun meraih gelar di klubnya saat ini.
Mourinho juga mengatakan bahwa ia telah menolak tiga atau empat tawaran melatih klub. "Saya tahu apa yang tidak saya inginkan dan itulah alasan mengapa saya harus menolak tiga atau empat penawaran berbeda."
"Saya tahu apa yang saya inginkan, bukan menunggu satu klub tertentu, tetapi sifat pekerjaannya dan saya akan menunggu," katanya, sebelum mengungkapkan bahwa ia ingin kembali melatih klub pada Juni 2019.
Baca juga: Jose Mourinho ingin kembali melatih
Pewarta : Hendri Sukma Indrawan
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024