Universitas Terbuka gandeng 10 kampus top gelar kuliah daring
Jumat, 10 Mei 2019 11:44 WIB
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Mohamad Nasir dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, mengatakan pembelajaran daring dan universitas siber merupakan terobosan penting yang harus diterapkan perguruan tinggi untuk meningkatkan akses masyarakat ke pendidikan tinggi dengan tetap menjaga kualitas.
Ia mengatakan perguruan tinggi juga harus menyesuaikan program studi dengan tuntutan perkembangan era Revolusi Industri 4.0 serta menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif dan kompetitif.
Selain itu perguruan tinggi dituntut untuk melakukan revolusi dan transformasi secara digital dalam penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi.
Nasir menekankan perlunya inovasi dan terobosan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi. APK pendidikan tinggi Indonesia saat ini pada angka 34,58 persen. Dengan demikian masih ada sekitar 65,5 persen penduduk usia kuliah belum bisa menikmati pendidikan tinggi.
Sementara Rektor Universitas Terbuka Prof Ojat Darojat mengatakan melalui pembelajaran daring universitas bisa memberikan layanan pendidikan tinggi kepada semua lapisan masyarakat tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
"Dalam kurun waktu setahun terakhir, kami telah melakukan kerja sama dengan 158 perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pembelajaran daring," kata Ojat.
Ia berharap Universitas Terbuka bisa menjalin kerja sama dengan lebih banyak perguruan tinggi untuk menyelenggarakan perkuliahan daring.
Pewarta : Indriani
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024