Ini dia kisah Rahmat, driver Gojek yang "naik kelas"
Selasa, 21 Mei 2019 09:27 WIB
Salah satu mitra pengemudi yang “naik kelas” dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat, Rahmat Pringadi, yang membagikan kisahnya. Empat tahun lalu, Rahmat merasa tidak dianggap di lingkungan bertetangga karena menganggur.
Awal bergabung sebagai mitra pengemudi pun dia tidak terlalu berharap terjadi perubahan signifikan dalam kehidupannya.
“Ternyata setelah saya jalani, sebulan dua bulan, menaikkan status perekonomian,” kata Rahmat dalam gelaran GO-FOOD Festival Bersama Berbagi Berkah, di Jakarta, Senin.
Menurut Rahmat, itu terbukti dengan perubahan sikap para tetangga yang mulai rajin bertanya kabar tentang pekerjaan kepada dia.
“Naik kelas” Rahmat tidak hanya sampai di situ. Dia juga mendapat beberapa program, yang menurutnya, tidak akan bisa dinikmati jika tidak berstatus sebagai mitra Gojek.
“Setahun kemudian saya bergabung di Gojek, saya dapat SMS dari Gojek tiba-tiba ‘Anda berhak mengikuti program kepemilikan rumah’,” ungkap Rahmat yang duduk bersebelahan dengan CEO Gojek Nadiem Makarim.
Setidaknya ada dua program lain yang dimanfaatkan oleh Rahmat, yaitu asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan.
Untuk asuransi kesehatan, Rahmat beserta istri dan tiga anaknya terdaftar di sebuah perusahaan asuransi swasta. Berkat itu, Rahmat mengaku, ketika sakit dia tidak perlu mengantre lama.
Sementara untuk urusan asuransi pendidikan, dia merasa jaminan pendidikan bagi anak-anaknya adalah suatu hal penting.
“Kebetulan anak saya yang pertama ikut program beasiswa di Turki,” kata dia.
Baca juga: Gojek buka puasa bersama 10.000 mitra dan anak yatim
Baca juga: Gojek-Grab Jakabaring dan ACT Sumsel berbagi takjil gratis
Baca juga: Pijat dan cuci motor gratis dari GOJEK selama Ramadhan
Pewarta : Peserta Susdape XIX/Suwanti
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024