Logo Header Antaranews Jateng

Yel-yel suporter PSPS hina Gubernur Riau, pemuka adat marah

Selasa, 25 Juni 2019 10:15 WIB
Image Print
Massa pendukung klub sepakbola PSPS Riau (Curva Nord 1955 Pekanbaru dan Asykar Theking) berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Riau, Senin (24/6/2019). Unjukrasa ini merupakan buntut dari kekecewaan pendukung lantaran pemerintah Provinsi Riau dinilai tidak peduli dengan nasib PSPS Riau, serta menagih janji Gubernur Riau Syamsuar yang hendak menjembatani PSPS Riau agar bisa mendapatkan dukungan dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di Riau. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman/hp.)

Pekanbaru (ANTARA) - Sorakan atau yel-yel suporter PSPS Pekanbaru pada pertandingan perdana Liga 2 Indonesia dan demonstrasi memicu reaksi kemarahan dari pemuka adat Melayu, akibat ada unsur penghinaan terhadap Gubernur Riau Syamsuar di dalamnya.

“Kata-kata dalam yel-yel bentuk nyanyian yang disampaikan pengunjuk rasa, sangatlah kasar dan tidak patut diarahkan kepada siapa pun. Apalagi ditujukan kepada pemimpin pemerintahan setingkat Gubernur, yang belum tentu terkait langsung dengan persoalan yang meresahkan kelompok pengunjuk rasa,” kata Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Al Azhar dalam pernyataan pers di Kota Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan LAMR amat menyesalkan kejadian tersebut karena Riau yang notabene negeri Melayu, kesantunan harus dijunjung tinggi. Perbuatan tidak menyenangkan dari suporter PSPS Pekanbaru dinilai mencederai martabat, marwah dan harga diri seseorang.

Hal tersebut sangat berpotensi menimbulkan reaksi serta masalah-masalah lain yang tidak diharapkan.

“Sekarang reaksi itu sudah muncul. Senin petang tadi (24/6), LAMR menerima wakil dari kelompok masyarakat bernama Aliansi Penjaga Marwah Riau. Mereka menyerahkan surat meminta agar LAMR memproses kasus ketidakpatutan dan penghinaan terhadap Gubernur Riau tersebut berdasarkan adat. Kami menduga, akan ada pula kelompok-kelompok lain yang juga bereaksi,” katanya.

Terhadap kejadian itu, beserta reaksi yang timbul, Al Azhar mengatakan LAMR akan segera bermusyawarah untuk menyepakati sikap selanjutnya.

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, juga sempat naik pitam akibat yel-yel suporter PSPS Pekanbaru tersebut. Ia menyesalkan perilaku tidak menyenangkan sejumlah suporter yang mencoret-coret foto dirinya dan juga meneriakkan yel-yel yang menjelekkan Gubernur Riau Syamsuar saat pertandingan PSPS Pekanbaru lawan PSMS Medan di Stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru pada minggu lalu.

“Foto gubernur dan foto saya dicoret-coret kemudian berteriak Syamsuar anjing segala macam. Ini perilaku apa? Anak kandung saya kalau datang seperti itu, saya habisin. Etika orang melayu mana yang seperti itu di bumi Riau ini yang terkenal santun,” ujar Edy Natar Nasution saat menerima perwakilan suporter PSPS yang berdemonstrasi pada Senin (24/6).

Suporter sempat meneriakkan yel-yel kecaman terhadap Gubernur Riau yang hingga kini belum tegas untuk membantu menyelamatkan PSPS Pekanbaru saat pertandingan perdana Liga 2 Indonesia saat tim tuan rumah melawan PSMS Medan Sabtu lalu (22/6). Tindakan suporter sempat lepas kontrol akibat tim tuan rumah kalah dengan skor akhir 2-3.

Wasit sempat menghentikan pertandingan pada menit ke- 80 akibat kerusuhan yang terjadi setelah penonton sempat masuk ke area lapangan, dan sebelumnya sempat diwarnainya pembakaran kertas dan flare. Suporter melemparkan flare ke belakang gawang PSMS Medan sehingga mengganggu pertandingan.

Baca juga: PSIS Bermain Imbang Lawan PSPS Pekanbaru 0-0



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024