Logo Header Antaranews Jateng

Dipuji pemain, pelatih Belmadi menolak

Sabtu, 20 Juli 2019 07:20 WIB
Image Print
Pelatih kepala tim nasional Aljazair Djamel Belmadi (kanan) memeluk hangat pencetak gol kemenangan timnya Baghdad Bounedjah yang ditarik keluar pada menit-menit akhir babak kedua partai final Piala Afrika 2019 melawan Senegal di Stadion Internasional Kairo, Mesir, Jumat (19/7/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)

Jakarta (ANTARA) -  Kiper tim nasional Aljazair, Rais M'Bolhi, memuji pelatihnya Djamel Belmadi atas keberhasilan menjuarai Piala Afrika 2019, namun sang pelatih menolak dan balik menyebut hasil itu buah kerja keras para pemain.

Aljazair menjadi juara setelah mengalahkan Senegal 1-0 dalam partai final di Stadion Internasional Kairo, Mesir, Sabtu dini hari WIB, berkat gol cepat Baghdad Bounedjah pada saat pertandingan baru memasuki menit kedua.

"Luar biasa. Ini kemenangan untuk negara kami," kata M'Bolhi dalam wawancara purnalaga bersama stasiun televisi beIN Sports yang dilansir AFP.

"Kami harus berterima kasih kepada Djamel Belmadi. Situasinya agak rumit sebelum ia tiba," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Nirgelar sebagai pemain, Belmadi bawa negaranya jawara sebagai pelatih

Belmadi ditunjuk sebagai pelatih kepala Aljazair pada 2 Agustus 2018 menggantikan Rabah Madjer, sosok yang membantu negara itu menjuarai Piala Afrika 1990 sebagai pemain, yang dipecat hanya setelah tujuh tahun menduduki jabatan tersebut.

Pergantian dari Madjer ke Belmadi merupakan penunjukan pelatih keenam setelah Aljazair mencapai babak 16 besar Piala Dunia 2014.

Menanggapi pujian yang diarahkan kepadanya, Belmadi memilih bersikap rendah hati dan menyebut para pemain lebih berjasa atas hasil yang diraih di Mesir.

"Tanpa para pemain saya bukan apa-apa. Merekalah pemeran utamanya," kata Belmadi.

"Saya pikir staf kepelatihan berperan memberi arahan, namun para pemain mengaplikasikan instruksi itu dengan sangat sangat baik," pungkasnya.

Belmadi jadi pelatih ke-12 yang berhasil membawa negaranya sendiri menjuarai Piala Afrika.

Baca juga: Aljazair juara Piala Afrika 2019, tundukkan Senegal 1-0

Sementara itu, M'Bolhi mengaku ia dan rekan-rekannya masih dilanda mabuk kemenangan saat ini bahkan mungkin baru menyadari label juara setelah pulang ke negaranya nanti.

"Sulit untuk meresapi situasi saat ini, namun saya pikir kami akan memahami apa yang telah kami lakukan setelah pulang ke rumah," ujarnya.

M'Bolhi juga berperan besar atas kemenangan Aljazair di final dengan melakukan setidaknya tiga penyelamatan penting demi menjaga gawang timnya tetap tak ternoda hingga peluang tanda laga usai berbunyi.

Baca juga: Ismael Bennacer dinobatkan Pemain Terbaik Piala Afrika 2019

Baca juga: Daftar juara Piala Afrika, Aljazair berjaya lagi setelah 29 tahun

Baca juga: Odion Ighalo sabet Sepatu Emas Piala Afrika dengan lima gol


Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024