4 temuan tengkorak manusia di Banyumas, diselidiki
Minggu, 25 Agustus 2019 16:17 WIB
Kami tidak menyangka kalau ternyata di sana ada penemuan tengkorakBanyumas (ANTARA) - Petugas Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banyumas menyelidiki kasus penemuan empat tengkorak manusia di kebun belakang rumah salah seorang warga Desa Pasinggangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Kami masih melakukan penyelidikan," kata Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan di Banyumas, Minggu.
Informasi yang dihimpun, tengkorak manusia tersebut pertama kali ditemukan salah seorang warga Desa Pasinggangan RT07/RW03, Kecamatan Banyumas, Rasman (63), yang sedang membersihkan kebun di belakang rumah Misem, Kamis (22/8), sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat Rasman sedang mencangkul tanah di kebun milik tetangganya itu, cangkulnya terpental karena mengenai kain sehingga dia pindah ke sebelah hingga akhirnya menemukan tengkorak yang diduga kepala manusia. Total ada empat tengkorak yang ditemukan Rasman.
Akan tetapi, Rasman masih ragu-ragu terhadap benda yang ditemukannya di kebun tersebut sehingga dia tidak segera menceritakan kepada orang lain.
Baca juga: Ditemukan Sisa Tengkorak di Situs Liyangan
Kendati masih ragu, Rasman akhirnya menceritakan temuannya itu kepada Saren (55) pada Sabtu (24/8), sekitar pukul 06.30 WIB, dan kembali mengecek lokasi penemuan pada pukul 18.30 WIB sebelum melaporkannya ke perangkat desa setempat yang diteruskan kepada Bhabinkamtibmas Desa Pasinggangan.
Selanjutnya, kasus penemuan empat tengkorak manusia tersebut ditangani Satreskrim Polres Banyumas dan hingga kini masih dilakukan identifikasi.
Salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi penemuan, Marhadi, mengatakan kasus penemuan tengkorak manusia tersebut mengejutkan warga setempat.
"Yang saya dengar sih, Pak Rasman sedang diminta bersih-bersih di kebun Bu Misem. Kami tidak menyangka kalau ternyata di sana ada penemuan tengkorak," katanya.
Baca juga: Temuan kerangka manusia diduga bukan korban pembunuhan
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024