Logo Header Antaranews Jateng

Twitter matikan fitur cuit via SMS setelah akun CEO diretas

Kamis, 5 September 2019 16:32 WIB
Image Print
CEO Jack Dorsey Twitter pada acara "Tech for Good" di Paris, Prancis, 15 Mei 2019. ANTARA/REUTERS/Charles Platiau/pri (REUTERS/Charles Platiau)

Jakarta (ANTARA) - Twitter untuk sementara waktu mematikan fitur mencuit melalui pesan teks atau SMS untuk melindungi akun para pengguna platform mikroblog tersebut.

Langkah itu diambil tidak lama setelah akun CEO Twitter Jack Dorsey diretas dan peretas mencuitkan kata-kata rasial dan kasar atas nama Dorsey.

"Kami mengambil langkah ini karena kelemahan yang harus diatasi oleh operator mobile dan kepercayaan kami untuk menyambungkan nomor ponsel untuk verifikasi dua langkah (kami akan memperbaikinya)," cuit akun resmi @TwitterSupport, dikutip Kamis.

Twitter akan kembali mengaktifkan fitur ini di tempat-tempat di mana SMS adalah sistem komunikasi terpercaya. Twitter sedang menyiapkan strategi jangka panjang untuk fitur mencuit lewat SMS.

Baca juga: Sebelum diamankan, akun bos Twitter yang diretas kirim cuitan rasis

Laman The Verge menuliskan nomor ponsel menjadi celah masuk peretas karena operator sering kali tidak memberikan proteksi yang memadai untuk nomor ponsel.

Kasus yang terjadi pada Dorsey kemarin, seperti ditulis The Verge, akibat nomor ponsel yang tidak diproteksi oleh operator.

Ketika peretas sudah mengantongi nomor ponsel, mereka bisa menggunakan pesan teks untuk mencuit atas nama akun Jack Dorsey meski pun dia tidak log in ke akun tersebut.

Baca juga: Twitter uji coba fitur "follow topic"

Baca juga: Twitter punya regulasi baru untuk cuitan politikus

Baca juga: Twitter investasi di medsos lokal India demi bahasa


Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024