Kaisar Jepang Naruhito jalani upacara penobatan
Selasa, 22 Oktober 2019 09:27 WIB
Naruhito (59) dan Permaisuri Masako (55) lulusan universitas Harvard, mengambil alih kekuasaan pada Mei dalam upacara tradisi dan singkat, namun "Sokui no Rei" pada Selasa merupakan ritual yang lebih rumit, di mana ia secara resmi menyatakan kepada dunia tentang perubahan statusnya.
Naruhito menjadi kaisar Jepang pertama yang lahir setelah Perang Dunia II. Ia naik takhta setelah sang ayah, Akihito, menjadi raja Jepang pertama yang turun takhta dalam kurun waktu dua abad setelah adanya kekhawatiran bahwa faktor usia akan membuatnya sulit melakukan tugas resmi.
Suasana perayaan yang diumumkan sebagai hari libur khusus diwarnai oleh adanya Topan Hagibis, yang memporak-porandakan Jepang 10 hari yang lalu. Bencana itu menewaskan sedikitnya 80 orang dan memicu penundaan rencana parade perayaan.
Baca juga: Kabinet Jepang Setujui RUU Izinkan Kaisar Turun Tahta
Sejumlah orang menunggu di pintu gerbang Istana Kekaisaran di tengah guyuran hujan. Mereka melambaikan bendera Jepang dan meneriakkan nama Naruhito saat ia masuk ke dalam mobilnya pagi ini. Antusiasme mereka dibalas oleh lambaian tangan dan senyum Naruhito dari balik jendela.
Naruhito memulai acara hari itu tak lama setelah melaporkan penobatannya kepada leluhur kekaisaran di satu dari tiga kuil di halaman istana, dengan mengenakan jubah putih dan hiasan kepala berwarna hitam.
Ia disaksikan oleh anggota keluarga kekaisaran lainnya dan para pejabat terkemuka, termasuk Perdana Menteri Shinzo Abe.
Untuk upacara inti, Naruhito akan mengenakan jubah tradisional dan hiasan kepala, sama seperti yang dilakukan oleh sang ayah tiga dekade lalu. Upacara akan dimulai pukul 0400GMT di Matsu no ma, atau Hall of Pine di Istana Kekaisaran, ruangan paling bergengsi di istana, tempat ia secara resmi menggantikan sang ayah "dengan rasa hormat" pada 1 Mei.
Ia akan mendeklarasikan penobatannya dari "Takamikura" - paviliun setinggi 6,5 meter dengan berat sekitar 8 ton - dengan pedang kuno dan permata, yang merupakan dua dari Tiga Harta Karun Suci, ditempatkan di sampingnya.
Pedang dan permata bersama dengan cermin yang disebut Yata-no-Kagami, disimpan di Ise Grand Shrine, situs paling suci bagi agama Shinto Jepang.
Baca juga: Jepang Cari Langkah Hukum untuk Izinkan Kaisar Akihito Turun Tahta
Permaisuri Masako juga turut mendampingi dalam upacara tersebut, dengan menggunakan jubah tradisional dan singgasananya sendiri.
Sambutan Naruhito akan diikuti pidato ucapan selamat dari Abe, yang akan bersorak tiga kali kepada kaisar baru untuk mengakhiri upacara.
Akan ada jamuan pada Selasa malam dan Kaisar Naruhito beserta Permaisuri Masako akan menjadi tuan rumah pesta teh keesokan harinya, pada Rabu sore.
Parade perayaan akan ditunda hingga 10 November.
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024