Logo Header Antaranews Jateng

Alfin Lestaluhu meninggal, ACT santuni Rp100 juta keluarga almarhum

Jumat, 1 November 2019 13:55 WIB
Image Print
Suasana pemakaman Alfin Farhan Lestaluhu, bek kanan Timnas U-16 yang meninggal dunia akibat radang otak (1/11). ANTARA/Shariva Alaidrus
Ambon (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memberikan santunan berupa uang tunai senilai Rp100 juta kepada keluarga mendiang Alfin Farhan Lestaluhu, bek kanan Timnas U-16 yang meninggal dunia akibat radang otak pada Kamis 31 Oktober 2019.

"Kami turut berduka cita. Kami akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum Alfin Lestaluhu, atlet sepak bola U-16, " kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan saat dihubungi dari Ambon, Jumat.

Ia mengatakan santunan uang tunai senilai Rp100 juta akan diserahkan langsung oleh tim ACT di Ambon kepada keluarga Alfin Farhan Lestaluhu di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah, hari ini.

Pemberian santunan tersebut merupakan bentuk apresiasi ACT terhadap prestasi Alfin Farhan Lestaluhu di bidang olahraga sepak bola, karena mendiang di usianya yang masih muda telah ikut mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Selain itu, almarhum dan keluarga juga pengungsi korban dampak gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September 2019.

"Kita selama ini sudah sering memberikan apresiasi kepada para pahlawan olahraga seperti Alfin, termasuk juga bagi yang sudah pensiun. Penyerahan santunan diupayakan hari ini, kita masih koordinasi untuk mengirim tim ke rumah almarhum," ujarnya.

Lukman berharap santunan yang akan diberikan oleh ACT dapat membantu keluarga mantan bek kanan Timnas U-16 itu, sehingga ke depannya mereka bisa terus melanjutkan hidup sepeninggal Alfin.

"Kami salut atas prestasi yang telah dicapai oleh almarhum. Semoga santunan yang diberikan sedikit banyak bisa membantu keluarga sepeninggal almarhum, setidaknya bisa mengurangi beban kesedihan," katanya.

Dikatakannya lagi, sosok, semangat dan keberhasilan Alfin patut dicontohi oleh para atlet muda lainnya guna menguatkan dunia olahraga tanah air, karena ia tetap rendah hati meski telah menorehkan prestasi besar.

"Atlet-atlet muda bisa mengambil contoh apa yang telah berhasil ditorehkan oleh almarhum dalam mengharumkan nama bangsa, ini juga harus ditiru untuk menguatkan dunia olahraga kita," imbuh Lukman.

Mendiang Alfin Farhan Lestaluhu diketahui meninggal dunia di Jakarta karena encephalitis atau radang otak pada 31 Oktober 2019. Ia dimakamkan oleh keluarga di kampung halamannya di Desa Tulehu sore ini.

Sebelum menjalani perawatan intensif di RS Harapan Jakarta, Alfin diketahui sempat dirawat selama beberapa hari di RSUD dr. Umarella Tulehu, kemudian ditangani selama sepekan di RST Tk. II Prof dr JA Latumeten Ambon.

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024