SD di Pasuruan ambruk, Mendikbud: Hal yang tidak bisa diterima
Kamis, 7 November 2019 15:26 WIB
"Bagi saya suatu hari yang luar biasa sedihnya. Saya melihat ada empat kelas yang ambruk. Ada dua korban. Satu guru dan satu murid. Saya ucapkan belasungkawa," ucapnya saat di SDN Gentong, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya, kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi dan meminta supaya pemerintah pusat hingga pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan baik untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi dikemudian hari.
Baca juga: Nadiem shalat Jumat perdana di Kemendikbud
"Saya melihat ini adalah suatu hal yang tidak bisa saya terima. Harusnya bisa melakukan hal yang lebih baik lagi. Nantinya, baik pusat maupun daerah. Semua harus kerja sama gotong royong dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi," sebutnya.
Ia menambahkan, keamanan siswa, guru dan orang tua harus didahulukan. Sehingga, para siswa dan guru bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan aman dan nyaman.
"Saya sudah mengirim tim saya dari inspektorat jenderal untuk melakukan investigasi atas apa yang terjadi sehingga bisa merencanakan bagaimana bisa bersama sama menghindari kejadian tersebut," ujarnya.
Baca juga: Atap Sekolah Ambruk, Kegiatan Belajar Dialihkan ke Musala
Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.
Pewarta : Indra Setiawan
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024