Logo Header Antaranews Jateng

Obat HIV diujicobakan untuk pengidap virus corona baru

Senin, 27 Januari 2020 09:32 WIB
Image Print
Obat Antiretroviral Fixed Dose Combination jenis Tenofovir, Lamivudin, Efavirens (ARV FDC TLE) yang digunakan untuk terapi pengobatan orang dengan HIV AIDS (ODHA). ANTARA News/ Anita Permata Dewi
New York (ANTARA) - China sedang menguji coba obat HIV  (Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyembuhan gejala virus corona baru yang cepat menular, demikian perusahaan farmasi AbbVie Inc pada Minggu.

Otoritas kesehatan China meminta obat-obatan tersebut guna membantu upaya pemerintah menangani krisis wabah virus corona, menurut Adelle Infante, juru bicara AbbVie yang berbasis di Illinois, Chicago Utara.

Aluvia, yang juga dikenal sebagai Kaletra, merupakan kombinasi lopinavir dan ritonavir. Ini adalah jenis pengobatan oral yang diberikan kepada pasien penderita infeksi HIV.

Baca juga: Korban tewas akibat virus corona jadi 52 orang

Dalam panduan yang dirilis pada Kamis, pemerintah menyebutkan tidak ada obat anti-virus yang efektif namun pihaknya menyarankan agar mengkonsumsi dua pil lopinavir/ritonavir dan satu dosis interferon alfa dua kali sehari.

Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berjuang mencegah sebuah pandemik setelah lebih dari 2.000 orang terinfeksi di China dan 56 orang meninggal setelah tertular virus tersebut.

Baca juga: Ketum PDPI: Masyarakat hindari sentuh hewan cegah virus corona

Sumber: Reuters
 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024