Logo Header Antaranews Jateng

Tekan anemia dan kekerdilan, Boyolali luncurkan pil Ratri

Senin, 27 Januari 2020 19:23 WIB
Image Print
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri Survivalina, saat memberikan arahan pada acara peluncuran Pil Ratri, sekaligus seminar  memperingati Hari Gizi Nasional ke-60 2020, di Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo Boyolali, Senin.(27/1) ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali meluncurkan suplemen pil remaja putri (Ratri)  untuk menekan anemia dan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi.

"Pil remaja putri tersebut suplemen yang diberikan kepada remaja putri karena dinilai bagus untuk mengatasi permasalahan anemia di Boyolali yang saat ini diderita sekitar 50 persen remaja putri," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri Survivalina, di sela acara peluncuran Pil Ratri, sekaligus seminar dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-60 2020, di Desa Metuk, Kecamatan Mojosongo Boyolali, Senin.

"Hal ini, yang perlu kewaspadaan semuanya. Karena dari remaja yang anemia akan melahirkan generasi mendatang yang mempunyai potensi menjadi stunting," kata Ratri pada kegiatan yang diikuti sebanyak 400 pelajar putri di Boyolali.

Baca juga: Kemenkes: Lima dari 10 ibu hamil anemia potensi lahirkan anak stunting

Padahal stunting tersebut merupakan keterlambatan pertumbuhan atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak baik tubuh maupun otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya.

Pihaknya berharap dengan mengonsumsi suplemen pil Ratri sekali setiap seminggu, dapat menekan jumlah remaja putri yang mengalami anemia di Boyolali.

"Remaja putri bisa menjadi corong sosialisasi, agen perubahan bagi teman temannya. Mereka juga bisa menjadi remaja yang bebas anemia, sehat, bugar dan produktif," katanya.

Oleh karena itu, kata Ratri, salah satu tugas dari jajaran kesehatan yakni menciptakan gizi yang optimal untuk generasi milenial agar bisa benar benar dilaksanakan, diaplikasikan, diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Menurut dia, generasi milenial saat ini, diyakini mampu mengubah Negara Indonesia menjadi Negara yang maju mempunyai nama di tingkat dunia atau internasional. Sehingga, Indonesia diperkirakan pada 2045, mampu sejajar dengan sejumlah negara maju lainnya. 

Baca juga: Akademisi ingatkan pentingnya perkuat program intervensi pencegahan "stunting"
Baca juga: Pernikahan dini salah satu penyebab kekerdilan pada anak

 

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024