Kemkominfo: Revitalisasi Monumen Pers sambut peradaban baru
Jumat, 14 Februari 2020 14:23 WIB
"Kami melakukan satu renovasi dan tujuannya dapat terlahir kembali untuk menyambut peradaban baru dengan perkembangan teknologi terkini," katanya di sela acara "Festival Pers Nasional dan Soft Launching Ruang Pamer MPN", di Gedung MPN Solo, Jumat.
Widodo Muktyo mengatakan MPN Surakarta seharusnya tidak hanya digunakan sebagai wadah penyimpanan dokumen-dokumen bersejarah saja, tetapi juga sebagai tempat edukasi bagi masyarakat luas tentang perkembangan dunia pers sejak dahulu kala.
Baca juga: Revitalisasi Monumen Pers untuk tingkatkan kunjungan
Menurut dia, mengetahui sejarah zaman dahulu sangat menarik jika dikemas dengan sangat baik oleh pengelola MPN, apalagi banyak cerita-cerita heroik yang sangat inspiratif yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh pers zaman dahulu ketika memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.
"Orientasinya, nanti tidak sekadar menjadi dokumen tempat-tempat menyimpan barang-barang sejarah, tetapi juga menjadi tempat untuk edukasi buat segenap masyarakat," katanya.
Dia merasa bangga kini MPN sudah dapat mencapai hal tersebut karena masyarakat harus memahami pentingnya pers dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Nilai historisnya yang begitu tinggi, kata dia, sehingga masyarakat harus tahu rincil terkait dengan MPN. Dengan begitu para milenial akan ikut bersemangat datang ke MPN untuk mengetahui berbagai informasi terkait dengan sejarah pers di Indonesia.
"Kami dari Kemkominfo ini, ingin merevitalisasi yang juga melahirkan kembali pemahaman monumen yang modern atau museum yang modern dan bercita rasa milenial juga," kata Widodo Muktyo.
Kepala MPN Surakarta Widodo Hastjaryo mengatakan MPN di Surakarta saat ini telah memiliki wajah baru, atau tepatnya terlahir kembali menjadi lebih modern dengan teknologi-teknologi menarik perhatian para pengunjungnya.
"MPN dahulu lebih kelihatan gelap dan serba kuno, kini semuanya akan lebih digital," katanya.
Setelah lebih dari satu abad, katanya, MPN kini sudah waktunya menjadi lebih modern untuk dapat membuat setiap informasi yang berkaitan dengan pers bisa dipahami oleh masyarakat luas.
"Karena pers di Indonesia merupakan salah satu pilar demokrasi yang sangat penting dalam jalannya suatu pemerintahan," katanya.
Menurut dia, pihaknya kini sudah memakai bantuan teknologi untuk memberikan setiap informasi sejarah kepada pengunjung.
Kini setiap bagian dari monumen dibuat lebih digital, artinya memakai medium visual dan audio dalam menjelaskan berbagai sejarah yang berkaitan dengan dunia pers kala itu.
Dengan menggunakan teknologi ini, akan membuat seluruh informasi tentang pers lebih mudah dicerna oleh para pengunjung yang datang.
"Semua tata ruang tampilan sangat edutainment jadi untuk literasi kepada para melenial yang berkunjung. Kami yakin dengan menjadi lebih mudah informasi terkait dengan MPN yang dimengerti oleh masyarakat tentunya akan membuat dampak positif bagi seluruh masyarakat. Masyarakat dapat menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar di dunia maya," demikian Widodo Hastjaryo.
Baca juga: Monumen Pers Nasional pamerkan koleksi lawas di Festival Ranggawarsita
Baca juga: Monumen Pers didatangi 18.000 pengunjung setiap tahun
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024