Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar inginkan kerja sama "sister destination" dengan Bali

Minggu, 23 Februari 2020 20:43 WIB
Image Print
Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) Ganjar Pranowo berjabat tangan dengan Ketua Pengda Kagama Bali yang baru dilantik, I Gusti Ngurah Agung Diatmika di Denpasar. Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020
Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ingin Jateng  menjalin kerja sama "sister destination" dengan Provinsi Bali untuk saling mendukung dalam pengembangan pariwisata di antara keduanya.

"Presiden Jokowi meminta ada Bali baru di Indonesia, dan Jawa Tengah menjadi salah satu yang ditunjuk yakni Candi Borobudur. Untuk itu, kami ingin membuat 'sister' destinasi dengan Bali agar perkembangan pariwisata semakin cepat," katanya di Semarang, Minggu.

Ganjar berharap "sister destination" dapat dijadikan panduan antara kedua daerah mengelola pariwisata, apalagi Bali sebagai pusat wisata Indonesia, sudah tentu memiliki banyak ilmu dan pengalaman yang bisa diterapkan di Jateng.
 
Baca juga: Ganjar: Rajin keliling bukan terkait wacana capres 2024

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan Bali dikenal dengan tempat menyelam yang indah, sedangkan di Jateng memiliki Kepulauan.
"'Event' pariwisata apa yang ada di Bali, bisa diterapkan di Jawa Tengah," ujarnya.

Selain itu, "sister destination" bisa ditindaklanjuti dengan paket-paket kerja sama pariwisata antarkedua provinsi yang memudahkan masyarakat dalam mengakses pariwisata dan bisa menjadi alat promosi efektif untuk menarik minat wisatawan berkunjung.

"Apalagi di tengah maraknya isu virus Corona yang sekarang membuat pariwisata sepi. Saya tawarkan yuk kita buat kerja sama pariwisata, Jateng dengan Bali. Berikan diskon untuk mendongkrak ekonomi agar pariwisata bergeliat," katanya.

Ganjar mengakui penyebaran virus corona berdampak bagi pariwisata di hampir semua daerah, tidak hanya Bali.

"Itu bisa diatasi dengan tadi, paket kerjasama antardaerah misalnya Bali dengan Jateng buat paket bersama untuk mengoptimalkan wisatawan lokal. Kalau hanya diam dengan kondisi ini sambil menunggu isu corona selesai, mau sampai kapan?" ujarnya.
 
Selain mengoptimalkan wisatawan lokal, pencarian pangsa pasar ke daerah lain selain Tiongkok juga harus dilakukan, termasuk promosi wisata ke Eropa, Australia dan negara-negara lain harus digenjot.(LHP)


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024