Jokowi hargai sikap Arab Saudi tangguhkan layanan umroh cegah Corona
Kamis, 27 Februari 2020 12:49 WIB
Presiden di Jakarta, Kamis, mengatakan dirinya menghargai keputusan Arab Saudi yang mengutamakan kesehatan warga negaranya, di tengah semakin meluasnya wabah virus Corona baru dengan jumlah korban jiwa yang terus meningkat.
"Kita menghargai, kita menghormati, karena apa pun yang namanya kesehatan itu dinomorsatukan oleh pemerintah Arab Saudi," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: 188 WNI awak kapal World Dream menuju Pulau Sebaru Kecil jalani observaasi Covid-19
Kepala Negara mengatakan dirinya menerima informasi terkait penangguhan sementara, tersebut pada Rabu (27/2) kemarin. Presiden menjelaskan penangguhan layanan umroh itu tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga berlaku untuk semua negara.
"Mereka ingin memproteksi, melindungi warga negaranya dari virus Corona. Kita sangat menghargai itu," ujar Jokowi.
Arab Saudi, tempat Kota Suci Mekkah dan Madinah berada, menjadi tujuan Muslim dari berbagai belahan dunia yang hendak menunaikan ibadah haji dan umrah.
Menurut laporan Organisasi dari PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) per tanggal 25 Februari 2020, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi secara global mencapai 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru yang meliputi 459 kasus baru di 37 negara di luar China dan 412 kasus baru di China.
Di antara negara yang melaporkan kasus COVID-19 ada negara berpenduduk Muslim seperti Uni Emirat Arab, Malaysia, Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Afghanistan, Oman, Mesir, dan India.
Mengingat semakin meluasnya wabah COVID-19, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah resmi menangguhkan sementara pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan
"Telah dilaksanakan penangguhan masuknya warga non-Saudi ke Kerajaan Saudi untuk tujuan umrah dan kunjungan lain serta penghentian penerbitan visa untuk sementara," kata Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Umrah Arab Saudi Abdulaziz bin Wazzan dalam siaran pers Kementerian Haji Arab Saudi.
"Kementerian juga mengkonfirmasi perusahaan-perusahaan umrah dan agen luar negeri untuk membatalkan pemesanan apapun sejak diterbitkannya pengumuman ini sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Abdulaziz mengatakan kebijakan itu diambil sebagai bagian dari upaya Kerajaan Arab Saudi untuk mencegah masuknya COVID-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 di luar China terus bertambah
Baca juga: WHO: Stigmatisasi bisa persulit pengendalian Covid-19
Pewarta : Indra Arief Pribadi
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024