Logo Header Antaranews Jateng

ACT jadikan pandemi stimulan lahirkan program inovasi kemanusiaan

Rabu, 24 Juni 2020 19:01 WIB
Image Print
Kepala ACT Jateng Giyanto (kiri) bersama pengurus ACT Jateng. Dok. ACT Jateng
Semarang (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah meluncurkan program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) dan Labbaik Qurban Terbaik 1441 H pada Rabu (24/6) siang.

ACT mengajak masyarakat untuk mengakselerasikan kedermawanan dengan sedekah dan berkurban untuk mewujudkan semangat gotong royong di kala situasi serba sulit akibat pandemi, demikian siaran pers dari ACT Jateng yang diterima di Semarang, Rabu.

Pada masa pandemi ini, banyak hal positif dan harapan yang terus dibangun sehingga bangsa Indonesia dapat mengambil hikmah yang besar. Sejatinya, pandemi menjadi stimulan untuk melahirkan program-program inovasi di bidang kemanusiaan.

Kepala Cabang ACT Jateng Giyanto mengatakan bahwa program Sahabat UMI dan ibadah kurban selain sebagai cara untuk meraih takwa juga diharapkan turut membantu memperbaiki perekonomian di masa pandemi ini.

“Melalui program Sahabat UMI kita mampu memberdayakan para buruh pabrik yang terdampak PHK dan pelaku usaha mikro yang kehilangan modal usaha akibat bertahan di tengah pandemi. Selain bantuan sedekah modal nantinya para penerima manfaat akan mendapatkan pelatihan khusus mulai dari pengelolaan keuangan sampai perihal pemasaran berbasis teknologi daring,” ujar Giyanto.

Sementara itu, untuk program Labbaik Qurban Terbaik Global Qurban - ACT tidak hanya mendistribusikan hewan kurban tetapi juga berupaya memulihkan perekonomian masyarakat lewat keagenan kurban.

Tahun ini Giyanto menargetkan 2.000 orang dapat bergabung menjadi agen kurban dengan harapan perolehan hewan kurban sebanyak 5.000 ekor setara sapi.

“Rangkaian Global Qurban – ACT 1441H merupakan program pemulihan dalam krisis perekonomian. Tidak hanya mengadakan agen kurban, saat ini Global Qurban - ACT menargetkan bekerja sama dengan 200 pelapak di Semarang Raya. Selain itu, para peternak di desa-desa juga telah menjadi bagian dari Global Qurban - ACT sebagai cara untuk terus membangun peradaban ekonomi yang lebih luas,” imbuh Giyanto.

Jika dilihat dari sejarah Islam, ibadah qurban merupakan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ungkap Diding Darmudi selaku pengurus Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Semarang.

“Bagi yang tak bisa menjalankan ibadah haji, mereka masih bisa menunaikan ibadah kurban. Ibadah yang penuh sejarah. Ibadah yang melambangkan penyerahan manusia atas perintah Allah. Berkuban sebagai langkah memenuhi panggilan dari Allah, labbaik, juga sebagai bentuk tetap dalam ketaatan beribadah di tengah wabah Covid-19 seperti sekarang ini,” tambah Diding.

“Maka sangat tepat jika ACT kemudian meluncurkan dua program yang sangat membantu masyarakat di masa pandemi ini. Sedekah terbaik kita tebarkan untuk menggerakkan roda perekonomian bagi para pelaku usaha mikro. Di lain sisi, para peternak, pelapak hewan hingga agen kurban insya Allah juga akan mendapatkan benefit dunia akhirat dengan adanya agenda besar hari raya idul qurban 1441 H,” ujar Diding. ***



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024