RS Muhammadiyah-Aisyiyah tangani 3.330 pasien COVID-19
Rabu, 7 Oktober 2020 16:04 WIB
"Berdasarkan data terbaru hingga Selasa (6/10) ada 3.330 kasus terkonfirmasi positif yang ditangani RSMA di berbagai daerah dengan jumlah kasus probable 549 orang dan suspek 2.648 kasus," kata Agus kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan dalam penanganan COVID-19, hingga Agustus 2020 Muhammadiyah sudah kehilangan enam perawat dan satu dokter yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona jenis baru.
Agus merinci ada 82 RSMA yang terlibat dalam penanganan pasien COVID-19 di Indonesia. Jumlah terbanyak ada di Jawa Timur (32 RS).
Kemudian, lanjut dia, disusul Jawa Tengah (30), Yogyakarta (6), DKI Jakarta (5), Sumatera Barat (2), Lampung, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat masing-masing satu rumah sakit.
Untuk mendukung operasional semua RSMA yang terlibat dalam penanganan COVID-19, kata dia, dibutuhkan logistik medis yang cukup.
Muhammadiyah, kata Agus, sudah menyalurkan berbagai logistik medis, yaitu masker bedah, sarung tangan, masker N95, cover all, kaca mata Goggles, rapid test, masker kain, face shield, sarung tangan, dan plastik panjang cover sepatu dengan jumlah ratusan ribu buah.
Sedangkan untuk masyarakat umum, kata dia, sudah 500 ribu masker dibagikan melalui 34 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di seluruh Indonesia.
Agus mengatakan Muhammadiyah juga aktif melakukan sosialisasi tentang COVID-19 dan pencegahannya kepada warga melalui berbagai cara, baik langsung maupun melalui media. Sosialisasi secara langsung dilakukan melalui media massa, media sosial dan sarana publikasi lain.
Selain sosialisasi, katanya, MCCC juga melakukan penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan hand sanitizer.
Ia mengatakan Muhammadiyah dalam upaya penanganan COVID-19 didukung lembaga amil zakat Lazismu, pemerintah dan unsur lainnya.
Baca juga: Tujuh tenaga kesehatan RS Muhammadiyah meninggal karena COVID-19
Baca juga: Muhammadiyah siapkan RS tangani pasien corona
Pewarta : Anom Prihantoro
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025