Jalur ganda KA Cirebon-Solo-Jombang 550 km tersambung
Kamis, 8 Oktober 2020 13:31 WIB
"Dengan selesainya Jalur Ganda KA lintas selatan Jawa nantinya akan menyambungkan 3 kota aglomerasi besar yaitu Jabodetabek–Joglosemar–Gerbangkertasusila,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat peluncuran Pengoperasian Parsial Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa di Stasiun Solo Balapan yang disiarkan melalui virtual, Kamis.
Proyek Jalur ganda KA lintas selatan Jawa tinggal menyisakan pekerjaan sekitar 65 kilometer lagi antara Jombang–Mojokerto–Wonokromo yang ditargetkan selesai dalam 1- 2 tahun mendatang.
Jalur ini memiliki panjang total sekitar 694 km yang terbentang mulai dari Cirebon–Prupuk Purwokerto–Kroya– Gembong-Kutoarjo–Ygoyakarta–Solo–Kedung Banteng–Madiun–Jombang–Mojokerto-Wonokromo–sampai Surabaya.
Menhub mengapresiasi pembangunan jalur KA lintas selatan Jawa yang dilakukan oleh anak bangsa, yang mampu membangun terowongan jalur ganda pertama di Indonesia, mengingat ada tiga terowongan yang dibangun dalam proyek ini yaitu, terowongan Notog, terowongan Kebasen, dan Terowongan Ijo. Selain itu dibangun pula jembatan bentang panjang dan sistem persinyalan modern.
“Ini bukti nyata bahwa kita telah mampu menghasilkan karya besar yang patut dicatat dalam sejarah perkeretaapian di Tanah Air,” ujar Menhub.
Lebih lanjut Menhub menambahkan pembangunan jalur ganda KA lintas selatan ini ini memiliki arti yang sangat penting, tidak hanya dari sisi ekonomi, mobilitas orang dan distribusi logistik, tapi juga dari sisi dukungan pada program pemerintah terkait pengembangan 5 Bali Baru, salah satunya adalah Borobudur.
“Dukungan konektivitas ke Borobudur dengan moda kereta api sangat penting. Untuk itu saya mendorong agar jalur kereta api ke arah Borobudur bisa selesai tepat waktu dan terintegrasi dengan jalur KA lintas selatan Jawa ini,” kata Menhub.
Sejak beroperasi secara parsial, hasil dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan Jawa mulai terlihat dengan meningkatnya jumlah perjalanan kereta api antar-kota dari 172 kereta per hari pada tahun 2015, menjadi 291 kereta per hari di tahun 2019.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mewujudkan konektivitas nasional yang handal, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah, salah satunya dengan melakukan pembangunan di sektor perkeretaapian, karena kereta api merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan, memiliki kepastian jadwal, dan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi.
Alokasi anggaran pembangunan infrastruktur perekeretaapian menjadi yang terbesar dalam dua tahun terakhir yaitu sekitar Rp17 triliun pada 2019 dan sekitar Rp10 triliun pada tahun anggaran 2020.
Pewarta : Ahmad Wijaya
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024