Logo Header Antaranews Jateng

Banyumas siapkan anggaran pendukung operasional bus BTS

Rabu, 14 Oktober 2020 13:48 WIB
Image Print
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono saat memberi sambutan pada acara penandatangan nota kesepahaman sinergi pembangunan angkutan perkotaan antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (14/10/2020). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan segera menyiapkan anggaran untuk mendukung operasional bus "Buy The Service" (BTS) yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2021.

"Kami sudah diskusikan dengan Pak Budhi (Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan). Saya juga sudah hubungi beberapa perbankan, mereka siap untuk membantu membuatkan shelter-shelter," kata Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Wabup mengatakan hal itu usai acara penandatanganan nota kesepakatan sinergi pembangunan angkutan perkotaan khususnya melalui program bus "Buy The Service" (BTS) antara Pemkab Banyumas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Kemenhub bantu perbaiki layanan terbaik angkutan perkotaan di Banyumas

Menurut dia, dari enam koridor yang direkomendasikan akan dipilih koridor-koridor yang paling diprioritaskan lebih dulu.

"Kan enggak mungkin langsung (enam koridor), tapi saya sudah bicarakan dengan Pak Ketua Dewan, tahun 2021 akan disiapkan anggarannya untuk mendukung itu (operasional bus BTS, red.)," jelasnya.

Ia mengatakan anggaran yang disiapkan tersebut salah satunya akan digunakan untuk membangun terminal tipe C di bekas Terminal Ajibarang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pihaknya tengah melakukan survei terhadap enam koridor bus BTS tersebut untuk memastikan apakah seluruhnya akan dibuka ataukah dipilih yang prioritas lebih dulu.

"Tapi kalau enam koridor, mungkin cukup banyak ya," katanya.

Menurut dia, pembangunan angkutan perkotaan melalui program bus BTS tersebut ditujukan untuk mendidik masyarakat agar meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan umum massal sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan.

Bahkan, kata dia, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, pihaknya sedang meminta satu koridor bus BTS di kota-kota yang sudah siap terutama Palembang, Solo, dan sebagainya untuk menggunakan bus listrik.

"Termasuk mungkin di Purwokerto. Saya juga sudah berkoordinasi dengan PLN karena sekarang sudah ada tiga pabrikan yang membuat bus listrik di Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen juga mengharapkan adanya koridor bus BTS di Banyumas yang dikembangkan untuk aglomerasi sehingga dapat melayani penumpang dari beberapa kabupaten yang berdekatan.

Terkait dengan enam koridor yang diusulkan Pemkab Banyumas, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan hal itu meliputi Purwokerto-Ajibarang, Patikraja-Baturraden, Purwokerto-Gunung Tugel-Banyumas, Terminal Banyumas-Sokaraja-Terminal Kebondalem, Terminal Tipe A Bulupitu-Terminal Kebondalem, dan Terminal Karanglewas-Terminal Kebondalem.

"Itu baru usulan kami. Tapi berdasarkan petunjuk Pak Dirjen (Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, red.) supaya ada aglomerasi," katanya.

Menurut dia, enam koridor tersebut saat sekarang sedang disurvei oleh tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk mengetahui tingkat kelayakannya, kebutuhan armada, taksiran jumlah penumpang, dan sebagainya. 

Baca juga: Pemkab Banyumas dorong pelaku UMKM miliki legalitas
Baca juga: Pemkab Banyumas pastikan objek wisata terapkan protokol kesehatan

 

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024