932 personel gabungan Surakarta siap diterjunkan antisipasi La Nina
Selasa, 27 Oktober 2020 12:39 WIB
Apel kesiapsiagaan bencana diikuti ratusan personel gabungan dari Pemkot Surakarta, Kodim 0735/Surakarta, Polresta Surakarta, dan sejumlah sukarelawan kebencanaan di Solo.
Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak, apel kesiapsiagaan dalam rangka penanggulangan bencana alam di wilayah Solo untuk melihat langsung kesiapan' baik personel maupun peralatan penanganan bencana.
Ia mengatakan hal tersebut sesuai yang prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang menyebutkan ada potensi ancaman bencana yang bakal terjadi akibat fenomena La Nina di Indonesia, pada Oktober 2020 hingga Januari 2021.
"Untuk itu, kami perlu melakukan kesiapsiagaan penanganan bencana mulai dari sekarang," katanya menegaskan.
Baca juga: 500 relawan di Kudus siap bantu antisipasi dampak bencana alam
Menurut dia, kesiapsiagaan penanganan bencana tersebut di antaranya melakukan pengecekan semua peralatan kebencanaan mulai dari alat mesin pemotong pohon, mobil ambulans, angkutan truk, perahu karet, logistik, berlatan tim medis, dan lainnya.
"Kami menerjunkan sebanyak 932 personel gabungan baik dari TNI, Polri, Pemkot Surakarta, dan relawan kebencanaan," katanya.
Tim gabungan penanganan bencana di Solo siap jika sewaktu-waktu terjadi dengan curah hujan tinggi. Khusus di wilayah Solo ancaman banjir sering terjadi karena ada luapan air dari S ungai Bengawan Solo perlu diwaspadai.
"Kami waspada selain bencana alam akibat La Nina, juga bencana non alam pandemi COVID-19. Namun, kami tidak menghendaki terjadi bencana," katanya.
Pihaknya memberlakukan tanggap bencana sampai awal tahun depan, sedangkan, terkait dengan anggaran bencana ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menambahkan untuk menghadapi bencana alam akibat fenomena La Nina Pemkot Surakarta menyediakan dana tidak terduga senilai Rp153 miliar.
Menurut dia anggaran dana tidak terduga tersebut akan ditambah jika terjadi sesuatu di Kota Solo.
Olah karena itu, ia mengimbau warga masyarakat jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang jangan berteduh di bawah pohon, karena dapat membahayakan jiwanya.
Baca juga: Legislator minta mitigasi bencana disesuaikan protokol kesehatan
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024