Logo Header Antaranews Jateng

Wisatawan tambah banyak tapi PKL Kudus sepi pembeli

Rabu, 25 November 2020 17:25 WIB
Image Print
Seorang pedagang di kawasan Objek Wisata Sunan Kudus di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tengah melayani pembeli. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di kawasan Wisata Sunan Muria Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengeluhkan masih sepi pembeli meskipun jumlah kunjungan wisatawan berangsur naik.

"Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Makam Sunan Kudus maupun wisata lain di Desa Colo, Kecamatan Dawe memang makin bertambah banyak. Akan tetapi, yang berbelanja belum banyak," kata Warkini pedagang buah-buahan di kawasan Wisata Sunan Muria Kudus, Rabu.

Ia mengakui sejak berjualan kembali setelah Lebaran hingga kini belum normal seperti sebelum masa pandemi.

Jika sebelum masa pandemi,  penghasilannya bisa mencapai Rp500 ribuan lebih per harinya, maka saat ini hanya berkisar Rp100 ribuan.

"Ramai pembeli juga hanya pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu yang kebetulan memang banyak wisatawan. Sedangkan hari lainnya sepi pembeli," ujarnya.

Meskipun demikian, ia mengaku bersyukur karena warga lokal juga masih ada yang membeli, seperti pisang atau pete.

Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Sulikah mengakui hingga saat ini jualannya memang belum ramai seperti sebelumnya.

Padahal,  wisatawan yang datang sudah banyak dan mayoritas merupakan wisatawan dari luar kota.

"Mungkin saja, mereka juga ikut terdampak COVID-19 sehingga tidak berani membelanjakan uangnya secara berlebihan," ujarnya.

Apalagi, kata dia, belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 akan berakhir karena jumlah kasus di Kudus saja semakin bertambah.

Jika sebelum pandemi dirinya bisa mendapatkan pemasukan hingga ratusan ribu sehari, saat ini tidak bisa dipastikan karena kadang hanya mendapatkan pemasukan Rp100 ribu, terkadang tidak ada transaksi sama sekali. ***1***

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024