Logo Header Antaranews Jateng

Ternyata separuh pasien COVID-19 di Banyumas dari luar daerah

Senin, 25 Januari 2021 14:01 WIB
Image Print
Bupati Banyumas Achmad Husein saat memberi keterangan pers di RSUD Banyumas, Jawa Tengah, Senin (25/1/2021). ANTARA/Sumarwoto
Banyumas (ANTARA) - Sekitar separuh pasien COVID-19 yang h rumah sakit Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berasal dari luar daerah, kata Bupati Banyumas Achmas Husein.

"PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sebetulnya dari segi angka-angka, kita sudah banyak kemajuan seperti BOR (bed occupancy ratio/rasio ketersediaan tempat tidur) untuk ICU dan isolasi," katanya di sela kegiatan pencanangan vaksinasi COVID-19 tingkat Kabupaten Banyumas di RSUD Banyumas, Senin.

Bupati mengatakan hal itu terkait dengan evaluasi terhadap PPKM tahap pertama yang dilaksanakan pada tanggal 11-25 Januari 2021 dan akan diperpanjang selama dua pekan mulai tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021.

Menurut dia, ketersediaan tempat tidur bagi pasien COVID-19 di Kabupaten Banyumas saat sekarang sebenarnya sudah meningkat hingga dua kali lipat.

Akan tetapi, kata dia, pasien COVID-19 dari luar Kabupaten Banyumas banyak yang datang, sehingga tidak memenuhi standar BOR yang maksimal 70 persen.

"Separuh itu dari luar Banyumas, akhirnya enggak masuk lagi, maksimal 70 persen. Kemarin kita sebenarnya sudah 60 persen, eh masuk dari Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan dari Brebes masuk ke Banyumas, jadi memengaruhi walaupun pasiennya bukan orang Banyumas tetapi tetap dihitung sebagai Banyumas," katanya menjelaskan.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan angka kematian akibat COVID-19 di Banyumas yang sempat melonjak sebenarnya sudah bisa ditekan dari sebelumnya rata-rata 6 orang per hari, namun sekarang rata-rata 4 orang per hari.

Menurut dia, angka kematian di Banyumas tersebut masih berada di kisaran 4 persen, sehingga masih di atas nasional yang 2,8 persen.

"Kami akan coba tekan lagi tingkat kematian ini dengan apa yang sudah kita lakukan ditambah juga dengan 'tracing' yang banyak. Kita harus melakukan 'tracing' sebanyak-banyaknya supaya nanti bisa menghambat tingkat kematian," katanya.

Ia mengakui dua pekan pelaksanaan PPKM turut berpengaruh terhadap penurunan kasus COVID-19 di Kabupaten Banyumas meskipun tidak terlalu besar.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan lebih intensif dalam pelaksaan PPKM tahap kedua yang dimulai pada tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021. 

Baca juga: RS Banyumas perketat masuknya pasien bergejala COVID-19

Baca juga: Pasien anak positif COVID-19 di Banyumas diberi penanganan khusus


 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024