Logo Header Antaranews Jateng

Akademisi Unsoed: Terapkan perilaku masyarakat sadar bencana

Senin, 1 Februari 2021 13:06 WIB
Image Print
Akademisi Unsoed Dr Indra Permanajati. (ANTARA - Wuryanti PS)

Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indra Permanajati mengatakan perlunya menerapkan perilaku masyarakat sadar bencana guna mendukung upaya mitigasi.

"Perilaku masyarakat sadar bencana harus diterapkan dan dibiasakan menjadi pola hidup sehari-hari," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.

Koordinator bidang bencana geologi Pusat Mitigasi Unsoed tersebut juga menambahkan bahwa di musim hujan ini masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana di sekitarnya.

"Untuk daerah berpotensi longsor seperti rumah di area lereng bukit atau area yang di atasnya ada bukit, perumahan dekat sungai, jalur-jalur banjir bandang, perlu meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Dia mengatakan dengan menerapkan perilaku masyarakat sadar bencana maka akan mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. "Dengan demikian maka akan mendukung upaya mitigasi bencana berbasis masyarakat," katanya.

Dia menambahkan bahwa masyarakat perlu tahu risiko-risiko bencana apa saja yang ada di sekitar mereka. "Masyarakat juga perlu tahu apa yang harus dilakukan bila melihat adanya potensi bencana misalkan rekahan tanah dan lain sebagainya sehingga dapat segera mengungsi atau melaporkan kepada perangkat desa setempat," katanya.

Dia mengatakan peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan upaya pengurangan risiko bencana.

Dia juga menambahkan, berbagai persiapan sangat perlu untuk dilakukan dalam rangka menghadapi puncak musim hujan dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dipengaruhi oleh fluktuasi keberadaan air yang ada di dalamnya termasuk curah hujan.

"Bencana ini meliputi bencana banjir, longsor, angin puting beliung, dan bencana lain karena kondisi cuaca dan peningkatan intensitas air saat musim hujan seperti sekarang," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana. "Yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bencana bisa terjadi ketika alam mulai terganggu keseimbangannya," katanya.



Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024