Gelora Indonesia siap kolaborasi dengan Gibran
Sabtu, 27 Maret 2021 21:28 WIB
Gibran (33 tahun) wali kota paling muda di IndonesiaSolo (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyatakan siap berkolaborasi dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkait pengelolaan kota.
"Kami tadi berdiskusi tentang masa depan, tentang pengelolaan kota yang kita di Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan, dalam 'tagline' kami berkolaborasi tentunya dengan beliau," katanya saat mengunjungi Gibran di Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung Solo, Sabtu.
Ia mengatakan pada kesempatan tersebut Gibran juga banyak menyampaikan berbagai mimpinya bagaimana membangun Kota Solo ke depan.
"Saya juga menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo lahir pesan rekonsiliatif. Dinamika bangsa perlu contoh sesungguhnya agar rakyat bersatu. Solo jadi contoh dinamika politik harus diakhiri. Kami juga menyepakati ke depan akan sering ngobrol," katanya.
Pada kesempatan tersebut, dia menyampaikan selamat atas kemenangan Gibran pada Pilkada 2020 sekaligus mengapresiasi Gibran karena mampu mewakili generasi baru, yakni berhasil menjadi pemimpin sebuah daerah.
"Beliau salah satu wali kota yang paling muda di Indonesia sekarang. Mewakili generasi baru, memimpin sebuah kota yang sangat dikenal, mengambil tagline 'the spirit of Java'. Bahkan menurut saya Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia," katanya.
Baca juga: Partai Gelora, Anis Matta jadi ketua, Fahri Hamzah wakil
Menyinggung soal kemungkinan Gibran akan ditarik ke Partai Gelora, dia mengatakan bahwa pada kesempatan tersebut keduanya tidak membicarakannya.
"Cuma ngobrol saja. Tentu saya titip partai, kami (Partai Gelora) ingin partisipasi di sini," katanya.
Ia juga meminta kepada Gibran untuk menikmati seluruh proses yang ada sehingga bisa mematangkannya sebagai seorang politisi.
"Saya tadi bilang, nikmati saja dulu. Menjadi politisi itu berproses, kemampuan kita mengelola keadaan dinilai oleh rakyat. Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi kita tidak perlu mewarisi itu. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan mulai dari Solo friksi dikurangi," katanya.
Sementara itu, terkait kunjungan tersebut, Gibran mengatakan tidak ada pembicaraan serius yang dibahas.
"Cuma ngopi saja, 'nggak' ada pembicaraan politik, 'nggak' ada pembicaraan serius. Namanya menjalin silaturahmi," katanya.
Saat dimintai tanggapan atas sikap mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terkenal kritis ini, Gibran mengaku sikap tersebut justru dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.
"Pak Fahri memang kritis, beliau kasih masukan yang baik. Biar bagaimanapun beliau saya anggap sebagai 'role model'," katanya.
Baca juga: Anis Matta dan Fahri Hamzah dirikan partai baru, bukan Garbi
Baca juga: Gibran kejar revitalisasi pasar tradisional Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024