Logo Header Antaranews Jateng

Upacara Hari Lahir Pancasila, Forkopimda Kota Magelang pakaian adat

Selasa, 1 Juni 2021 17:17 WIB
Image Print
Forkopimda Kota Magelang mengikuti upacara virtual Hari Lahir Pancasila dengan mengenakan pakaian adat, Selasa (1/6/2021). (ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang)
Magelang (ANTARA) - Pada pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Magelang bersama jajarannya mengenakan pakaian adat saat mengikuti upacara secara virtual Hari Lahir Pancasila, Selasa.

Mereka melakukan kegiatan itu di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Jabatan Wali Kota Magelang, sedangkan upacara secara virtual dipimpin Presiden RI Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan berlangsung secara khidmat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena pandemi COVID-19.

Usai upacara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengungkapkan peringatan Hari Lahir Pancasila semakin meneguhkan bahwa Pancasila dasar negara yang harus dijalankan dengan baik sehingga cita-cita para pendiri bangsa dapat terwujud. 

"Kita semakin yakin Pancasila jadi dasar negara, harus kita jalankan sebaik-baiknya sehingga cita-cita para pendiri negara ini bisa terlaksana, yaitu untuk memakmurkan seluruh bangsa dan negara," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang. 

Baca juga: Ganjar: Implementasi Pancasila menjadi tugas semua elemen masyarakat

Ia mengatakan Indonesia meliputi ribuan pulau namun bersatu dalam kerangka bhineka tunggal ika. 

Pakaian adat yang dikenakan oleh seluruh peserta upacara kali ini, kata dia, menggambar persatuan tersebut. 

"Pakaian adat ini kita pakai agar kita lebih memaknai, bahwa negara kita punya bermacam-macam adat, tapi tetap satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbeda tapi tetap satu," katanya. 

Selain pejabat forkopimda, upacara juga diikuti kepala OPD, direktur BUMN, BUMD, camat dan lurah se-Kota Magelang. 

Presiden Jokowi mengatakan tentang pentingnya upaya mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

"Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang republik ini berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan," kata dia.

Ia mengatakan globalisasi dan interaksi antarbelahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan. 

Ia juga mengingatkan tentang hal yang harus diwaspadai, yakni meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, antarnilai-nilai, dan antarideologi.

"Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi ajak seluruh pihak bergerak aktif perkokoh Pancasila
Baca juga: Pakar sebut ruang siber ancaman eksistensi Pancasila


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024