Logo Header Antaranews Jateng

Dinpertan-KP Banyumas: Perpadi berperan dalam penyerapan gabah petani

Senin, 17 Februari 2025 18:42 WIB
Image Print
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa (dua dari kiri) menjadi narasumber pada acara Diskusi Publik "Mengawal Ketahanan Pangan Untuk Kemandirian Bangsa" Dalam Rangka Peringatan Hari Pers Nasional dan Hari Ulang Tahun Ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025). ANTARA/Sumarwoto

Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa mengatakan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan termasuk dalam penyerapan gabah/beras petani.

"Seminggu yang lalu sudah diadakan rakor (rapat koordinasi) di pusat, Perpadi diberi tugas untuk menyerap gabah dan beras minimal 20 persen dari kuota penyerapan gabah dan beras," kata Jaka Budi Santosa saat Diskusi Publik "Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa" Dalam Rangka Peringatan Hari Pers Nasional dan Hari Ulang Tahun Ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Dengan demikian, kata dia, kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan pembelian atau penyerapan gabah dan beras dari petani.

Selain itu, lanjut dia, Perpadi memiliki peran yang sangat penting untuk bersama-sama dengan pemangku kepentingan yang lain agar target penyerapan gabah sebanyak 3 juta ton setara beras se-Indonesia bisa dicapai dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.

"Kalau di Banyumas (target penyerapan yang dilakukan Perum Bulog Cabang Banyumas) sekitar 80.000 ton setara beras. Berdasarkan data tahun 2024, produksi padi di Kabupaten Banyumas sekitar 374 ribu ton," katanya menjelaskan.

Terkait dengan upaya peningkatan ketahanan pangan di Banyumas, dia mengatakan, pihaknya meningkatkan intensifikasi dan optimalisasi komoditas sembilan bahan pokok, baik melalui bantuan sarana-prasarana, bibit, pupuk, dan sebagainya guna meningkatkan kuantitas.

Menurut dia, ketahanan pangan tidak hanya berkaitan dengan masalah produksi, juga distribusi pangan dari dan menuju Kabupaten Banyumas.

"Kita ada beberapa komoditas yang memang belum surplus seperti jagung, kedelai dan cabai," kata Jaka dalam diskusi yang melibatkan anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kelompok tani dari berbagai wilayah Banyumas itu.

Sementara itu, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Komisaris Polisi Sukarwan mengatakan sebagai salah satu upaya untuk mendukung ketahanan pangan, Polresta Banyumas pada bulan November 2024 telah melakukan penanaman jagung pada lahan milik Polri seluas 1.200 meter yang berlokasi di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor.

"Minggu kemarin sudah dilakukan panen tahap pertama, alhamdulillah hasilnya bagus," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga memanfaatkan lahan di setiap kantor kepolisian sektor untuk budidaya komoditas pertanian termasuk menggerakkan masyarakat untuk menanam cabai dan sebagainya di pekarangan rumah masing-masing.

Diskusi publik tersebut juga menghadirkan Komandan Kodim 0701/Banyumas Letnan Kolonel Armed Ida Bagus Adi Permana dan Manajer Penjualan Jawa Tengah IV PT Pupuk Indonesia (Persero) Dadi Rosida.

 

 

Baca juga: Pupuk Indonesia sebut alokasi pupuk untuk Banyumas cukupi kebutuhan

 

 



 

Pewarta :
Editor: Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025