Logo Header Antaranews Jateng

Pemda perlu dorong milenial jadi pembudidaya ikan

Jumat, 30 Juli 2021 16:56 WIB
Image Print
Ilustrasi - Budi daya ikan dengan teknologi bioflok di Banjarnegara. ANTARA/HO - Humas Pemkab Banjarnegara.
Purwokerto (ANTARA) - Pengamat ekonomi perikanan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Teuku Junaidi mengatakan pemerintah daerah perlu mendorong kaum milenial untuk menjadi pembudidaya ikan guna meningkatkan produksi lokal.

"Pemda perlu mendorong agar kaum milenial tertarik menjadi pembudidaya ikan agar produksi perikanan di tingkat lokal dapat terus meningkat," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jumat.

Menurutnya, usaha budi daya ikan sangat potensial untuk dikembangkan pada saat kondisi pandemi seperti sekarang ini.

"Terlebih saat banyak masyarakat yang terdampak pandemi, atau mungkin kehilangan pekerjaan, maka budi daya ikan bisa menjadi salah satu alternatif usaha yang bisa ditekuni," katanya.

Terkait hal itu, maka pemerintah daerah perlu memfasilitasi serta memberikan pelatihan dan pendampingan dalam rangka menciptakan usaha mandiri pada masa pandemi.

"Budi daya ikan ini sangat potensial menjadi salah satu unit usaha mandiri pada masa pandemi," katanya.

Dia mengatakan kaum milenial nantinya bisa memasarkan hasil budi daya ikan melalui promosi digital.

"Kaum milenial tentu sangat akrab dengan dunia digital, dengan demikian maka diharapkan akan dapat memperluas jangkauan pemasaran," katanya.

Dia menambahkan jika pemda terus menggalakkan budi daya perikanan bagi kalangan milenial maka diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan dan mendorong perekonomian lokal.

Sementara itu dia juga mengatakan bahwa pengembangan usaha budi daya dalam skala rumah tangga dapat dilakukan hanya dengan memanfaatkan halaman rumah dan lahan sempit.

"Hal itu memberi harapan pada terwujudnya kemandirian usaha bagi seluruh masyarakat karena dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing pelaku usaha yang disesuaikan dengan luas lahan yang dapat digunakan," katanya.

Dia menambahkan penggunaan teknologi bioflok dengan mendirikan kolam terpal di halaman rumah dapat menjadi alternatif budi daya ikan.

"Teknologi bioflok dapat dilakukan dengan membuat kolam terpal yang dilengkapi aerator atau blower dan menambahkan probiotik ke dalamnya. Teknologi dengan bantuan bakteri tersebut akan menguraikan limbah pakan menjadi protein sel tunggal. Protein sel tunggal dalam gumpalan atau flok itulah yang menjadi pakan ikan," katanya.

Teknologi ini, kata dia, bersahabat dengan lingkungan, karena tidak mengeluarkan bau dan tidak membutuhkan pergantian air yang rutin. "Budi daya bioflok yang benar akan mampu memberi solusi bagi perekonomian sebagian masyarakat yang terdampak pandemi," katanya.

 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024