Rumuskan strategi pembangunan saat pandemi, Jateng libatkan ribuan peneliti
Kamis, 26 Agustus 2021 05:38 WIB
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melibatkan ribuan peneliti dalam perumusan strategi pembangunan tata ruang dan pengembangan wilayah saat pandemi COVID-19 yang memengaruhi semua aspek, mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial hingga persoalan tata ruang pembangunan.
"Pembangunan wilayah harus memperhatikan banyak aspek. Untuk membangun wilayah yang sehat maka tidak hanya dari sisi lingkungannya saja, tapi juga mesti mempersiapkan diri menghadapi bencana," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membuka Seminar Internasional "Geospatial Technologies, Spatial Planning and Regional Development in Pandemic Era" dan launching Pasar Klaster UMKM yang diselenggarakan secara daring oleh Bappeda Jateng di Semarang, Rabu (25/8).
Wagub menyebut pandemi COVID-19 yang terjadi sejak 2020 ini telah mengubah banyak hal sehingga harus ada adaptasi terhadap berbagai sektor, seperti kesehatan, sosial, ekonomi, infrastruktur pendidikan, dan teknologi.
"Para perencana diminta tetap kritis dalam mencermati fenomena seperti dampak pembangunan, tantangan masa depan, ruang privat dan hunian yang mesti menjadi ruang produktif," ujarnya.
Wagub juga mengingatkan teknologi geospasial harus bisa memberikan peran dalam penanganan COVID-19, salah satunya sebagai analisis sebaran kasus dan rekomendasi saran penanganan.
Selanjutnya, dalam pembangunan daerah kedepannya mesti dibarengi dengan strategi percepatan pemulihan sisi ekonomi sebab hal itu menjadi salah satu isu yang kuat dan harus terus didorong dengan tujuan kesejahteraan masyarakat.
"Pembangunan di 2022 ini diarahkan pada peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat. Didukung dengan daya saing ekonomi dan sumber daya manusia, fokus penguatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup," katanya.
Hadir pada seminar tersebut antara lain, Kepala Bappeda Jateng Prasetyo Aribowo, Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama, Kepala BIG Aris Marfai dan sejumlah narasumber, serta 75 pemakalah dan 1.000 non-pemakalah.
Kepala Bappeda Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan forum akademik tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan.
Kali ini pihaknya berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro Semarang dan Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) dengan tujuan mendapatkan saran dan rekomendasi pembangunan yang tepat dan sesuai dengan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan saat ini.
Dalam kesempatan itu, Wagub Jateng juga melaunching Pasar Klaster UMKM untuk mendorong pemasaran produk-produk UMKM Jateng dengan menggandeng Asosiasi Klaster Indonesia dan PT Emporia Digital Raya mengembangkan marketplace yang diberi nama Pasar Klaster UMKM serta dapat dilihat pada ikipasar.id.
Pewarta : Adhi N.
Editor:
Wisnu Adhi Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2024