Jateng pemilik 6 warisan budaya diakui UNESCO
Senin, 13 September 2021 18:37 WIB
harus ada informasi yang jelas tentang koleksi yang tersedia agar bisa dinikmati publikKudus, Jateng (ANTARA) - Jateng menjadi satu-satunya provinsi di Tanah Air yang memiliki enam warisan budaya diakui Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), kata Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, Djoko Nugroho Witjaksono.
"Patut dibanggakan karena Jateng menjadi provinsi yang luar biasa hingga memiliki enam warisan budaya yang diakui dunia," katanya saat menjadi pembicara dalam Seminar Hasil Kajian Koleksi Museum Kretek Kudus di Kudus, Senin.
Pembicara lain yang hadir, yakni Kasi Pelestarian Museum Jateng Laela Nurhayati serta Yudhi Ernawan sebagai cucu raja kretek Kudus Nitisemito.
Ia mengatakann keenam warisan budaya tersebut, yakni Candi Borobudur, Museum Sangiran, Candi Prambanan, Museum Batik, Museum Wayang, dan Museum Keris. Sedangkan untuk melihat semuanya bisa datang ke Museum Jateng Ranggawarsita.
Menurut dia hal terpenting dari sebuah museum bukan koleksinya, melainkan informasi yang tersimpan bisa tersampaikan kepada masyarakat melalui media cetak atau elektronik serta memanfaatkan media sosial, termasuk Museum Kretek Kudus yang menyimpan sejarah kesuksesannya pengusaha rokok Nitisemito.
"Setiap koleksinya jangan hanya dipajang, harus ada informasi yang jelas tentang koleksi yang tersedia agar bisa dinikmati publik," katanya.
Agar museum dikenal luas, maka harus dikenalkan arti fungsi dan manfaat museum dengan melakukan sosialisasi seperti sekarang ini, pameran keliling, dan media sosial. Kemudian memberikan pemahaman arti penting dan peranan museum bagi generasi muda serta mewujudkan adanya keakraban masyarakat dengan museum.
Ia juga berharap Museum Kretek Kudus yang di dalamnya terdapat kisah kesuksesan Nitisemito di bidang rokok kretek juga bisa menjadi inspirasi generasi muda.
"Sehingga mereka juga bisa melihat bukti jiwa kepemimpinan dari sosok Nitisemito bisa bertahan di masa sulit kejayaan usahanya di Kota Kudus," demikian Djoko Nugroho Witjaksono.
Baca juga: Museum Kretek miliki 15 koleksi baru terkait Nitisemito
Baca juga: Kota Pekalongan segera geliatkan wisata batik melalui lomba vlog
Baca juga: Para seniman melukis bersama di Museum BPK Magelang
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024