Agus Prayogo dan pelari PON bakal berlaga pada Borobudur Marathon 2021
Jumat, 5 November 2021 14:05 WIB
Menurut Panitia Penyelenggara Borobodur Marathon (BorMar) Lukminto Wibowo dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Jumat, Agus masuk dalam daftar pelari yang akan menyemarakkan BorMar 2021. Selain itu, sejumlah pelari eks PON Papua siap ambil bagian dalam ajang lomba lari bergengsi ini.
''Kami memang berharap keikutsertaan pelari nasional akan menambah bobot BorMar yang tahun ini pelaksanaan lombanya masih di dalam kawasan Candi Borobudur,'' kata Lukminto.
Ditandaskan dia, pihaknya baru saja melaporkan progres BorMar kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pada prinsipnya, panitia sangat serius untuk menggelar event yang dijadikan sport tourism, yang sejak tahun lalu dikemas secara hibrida (offline dan online) karena hantaman pandemi Covid-19.
Ditandaskan Luki, sukses penyelenggaraan Berlin Marathon 2021 pada September lalu dan Paris Marathon 2021 pada 17 Oktober lalu menginspirasi panitia untuk tertantang menggeber BorMar yang sudah menjadi ikon marathon Jateng dan Indonesia.
''Masyarakat dan komunitas lari tentu sudah lama merindukan Borobudur Marathon. Namun karena masih pandemi, tentu ada banyak keterbatasan,'' tambah General Manager Event Harian Kompas itu.
Karantina
Ditambahkan dia, BorMar 2021 dibagi menjadi dua sesi yaitu elite runners pada 27 November dan sesi Bank Jateng Tilik Candi 2021 yang berlangsung 28 November.
Luki mengestimasikan ada 50 pelari elite yang akan beradu cepat di BorMar, dan sekitar 128 pelari umum yang diberi kesempatan tampil di lomba lari Tilik Candi.
''Kami terus berdiskusi untuk jumlah pelari yang akan bersaing, dengan mempertimbangkan faktor teknis, khususnya untuk lomba kategori umum. Angka 128 adalah hasil dari sistem ballot (undian) dari sekitar 1.200-an pendaftar,'' kata Luki.
Luki melanjutkan sama seperti penyelenggaraan sebelumnya, pihaknya memberlakukan konsep gelembung (bubble) untuk pelari elite yang turun di BorMar 2021. Sistem gelembung adalah karantina di satu hotel untuk mencegah seluruh atlet dan segala perangkat yang terlibat dalam kompetisi berinteraksi dengan orang di luar gelembung.
''Selama karantina ya mereka melalui sistem protokol kesehatan, seperti test swab, jaga jarak, dan pakai masker,'' kata Luki.
Pewarta : Zaenal
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024