Logo Header Antaranews Jateng

Kemenko Perekonomian: WFH berlanjut saat COVID-19 jadi endemi

Kamis, 11 November 2021 13:51 WIB
Image Print
Pekerja menyeberang di pelican cross Tosari saat jam pulang kerja di Jakarta, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Dengan tidak menghabiskan waktu satu sampai dua jam di jalan, karyawan memiliki banyak waktu untuk lebih produktif

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Eksekutif I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede memperkirakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) masih menjadi kebiasaan baru yang berlanjut saat COVID-19 telah menjadi endemi.

“Karena saat ini orang sudah nyaman bekerja dari rumah, mungkin saat pandemi lebih dari 50 persen orang bekerja dari rumah, tidak akan kembali seperti dulu,” kata Raden Pardede saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, COVID-19 membuat pimpinan perusahaan meminta karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dari rumah terutama yang berlokasi di luar kota.

Bekerja dari rumah bahkan bisa meningkatkan produktivitas karyawan yang tidak harus menghabiskan banyak waktu di jalan.

“Dengan tidak menghabiskan waktu satu sampai dua jam di jalan, karyawan memiliki banyak waktu untuk lebih produktif,” ucapnya.

Raden Pardede optimis pandemi COVID-19 akan menjadi endemi saat jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit dan jumlah pasien meninggal bisa dikendalikan.

“Tidak berarti kita sudah bisa mengeliminasi COVID-19 secara tuntas, tidak mungkin dia sampai 0 kasus. Intinya kita harus menerima COVID-19 seperti DBD (Demam Berdarah) dan flu biasa,” imbuhnya.

Jika sudah menjadi endemi, COVID-19 juga hanya akan merebak di Indonesia hanya beberapa kali dalam setahun.

Karena itu, masyarakat akan bisa beraktivitas dengan lebih leluasa, meskipun tidak sepenuhnya meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang telah terbangun di tengah COVID-19. Selain bekerja dari rumah, masyarakat juga tidak akan meninggalkan penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Kalau kita sudah yakin dengan tingkat penularan COVID-19 yang rendah dan vaksinasi tinggi, aktivitas kita akan kembali normal, tapi tentu dengan protokol kesehatan,” ucapnya.



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024