Logo Header Antaranews Jateng

MPR: Defisit kompetensi digital harus segera diatasi

Sabtu, 27 November 2021 17:41 WIB
Image Print
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat pada webinar bertema Peningkatan Literasi Digital Guru untuk Menghadapi Defisit Kompetensi Era Digital di Kabupaten Jepara, Sabtu (27/11/2021) ANTARA/HO-NasDem
Jepara (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan defisit kompetensi digital harus segera diatasi dengan mengarahkan seluruh daya dan upaya melalui transformasi di bidang pendidikan di era digital ini.

"Untuk merealisasikannya harus menyesuaikan perkembangan peradaban dunia," ujarnya saat memberikan sambutan pada webinar bertema Peningkatan Literasi Digital Guru untuk Menghadapi Defisit Kompetensi Era Digital di Kabupaten Jepara, Sabtu.

Menurut dia, kemampuan literasi digital akan tercipta ketika setiap elemen mampu menjadi pembelajar, mampu beradaptasi, dan memiliki kemampuan dinamis untuk menciptakan inovasi.

Ia mencatat terdapat tiga hal penting dalam pembelajaran digital yang diterapkan secara jarak jauh, yakni kurikulum adaptif, kompetensi guru dan teknologi yang memadai.

Baca juga: Hari guru momentum tingkatkan kompetensi digital

Belajar dari masa pandemi, tambah Rerie sapaan akrab Lestari, dunia pendidikan menghadapi tugas lanjutan bagaimana merancang pembelajaran dengan menggunakan media digital. Tujuannya tentu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, kompetensi guru dan siswa.

Digitalisasi pendidikan menggunakan media teknologi dan informasi sangat penting karena mampu menyajikan materi secara kontekstual, visual, menarik, dan interaktif. Tetapi, pekerjaan rumah saat ini terkait pemerataan indeks daya saing digital dalam negeri.

Adaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu, patut diletakkan dalam pemahaman menyeluruh tentang literasi digital karena membuat guru maupun murid mampu menjelajahi ragam pengetahuan terkini dan terdorong untuk meningkatkan kreativitas.

Melek digital, tambahnya, diharapkan mendorong guru untuk menciptakan platform belajar yang bijak berbasis nilai kearifan lokal.

Pada saat bersamaan, jelas Rerie, literasi digital mengajarkan sekaligus membentuk masyarakat berbasis digital yang bertujuan mengakhiri kesenjangan digital dan memperluas konsepsi digital. 

Baca juga: Japelidi nilai kompetensi literasi digital masyarakat mulai berkembang
Baca juga: Perjuangan Ratu Kalinyamat harus jadi inspirasi penguatan maritim nasional
Baca juga: Pimpinan MPR: Bangsa pembelajar dan berakhlak bakal mampu jawab tantangan


Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024