Logo Header Antaranews Jateng

CEO Moderna: Vaksin sepertinya kurang ampuh lawan varian Omicron

Selasa, 30 November 2021 15:43 WIB
Image Print
Ilustrasi - Jarum suntik medis dan dua botol terlihat di depan teks Omicron COVID-19 di latar belakang. ANTARA/Pavlo Gonchar / SOPA Images via Reuters/Sipa USA/pri.
... semua ilmuwan yang saya ajak diskusi, berkata 'ini tidak akan baik-baik saja'
Sydney (ANTARA) - CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan bahwa vaksin COVID-19 sepertinya kurang ampuh melawan varian Omicron sehingga memicu kekhawatiran tentang lintasan pandemi dalam pasar keuangan.

"Saya rasa tidak ada di dunia, di mana (keampuhan) berada di tingkat yang sama, dengan (seperti kami menghadapi) Delta," kata Bancel saat wawancara dengan Financial Times.

"Saya pikir efektivitasnya bakal turun. Saya tidak tahu seberapa banyak sebab kami harus menunggu datanya. Tetapi semua ilmuwan yang saya ajak diskusi, berkata 'ini tidak akan baik-baik saja'".

Resistensi vaksin dapat menyebabkan penyakit dan rawat inap yang lebih banyak serta memperpanjang pandemi.

Bancel menambahkan bahwa tingginya jumlah mutasi pada lonjakan protein yang dimanfaatkan virus untuk menginfeksi sel manusia menandakan kemungkinan persediaan vaksin saat ini perlu dimodifikasi.

Ia sebelumnya mengatakan di CNBC bahwa dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mulai mengirim vaksin yang ampuh melawan Omicron.

Kekhawatiran soal varian baru COVID-19, meski minim data mengenai tingkat keparahannya, telah membuat rencana pembukaan ekonomi tertunda dan kembali menerapkan sejumlah pembatasan perjalanan dan mobilitas.

Sumber: Reuters

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024