Logo Header Antaranews Jateng

Banyumas nihil kematian akibat COVID-19 dalam sebulan terakhir

Senin, 17 Januari 2022 15:33 WIB
Image Print
Bupati Banyumas Achmad Husein. ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein bersyukur dalam sebulan terakhir tidak ada kasus kematian akibat COVID-19 di wilayahnya.

"Alhamdulillah sejak tanggal 15 Desember 2021 hingga 16 Januari 2022 tidak ada kematian akibat COVID-19 di Banyumas. Semoga dapat terus dipertahankan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Senin.

Selain itu, ia melanjutkan, selama periode 1 sampai 16 Januari 2022 tercatat hanya ada tujuh warga yang positif terserang COVID-19.

Bupati berharap angka kasus COVID-19 selama Januari 2022 tidak melampaui angka kasus pada November dan Desember 2021 yang berturut-turut tercatat 53 kasus dan 32 kasus.

Ia mengimbau masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) agar terhindar dari penularan COVID-19. "Tetap disiplin melaksanakan prokes meskipun telah divaksin," katanya.

Bupati mengatakan bahwa menurut hasil perhitungan manual hingga 16 Januari 2022 vaksinasi COVID-19 dosis pertama sudah dilakukan pada 1.245.839 orang atau 89,09 persen dari total 1.398.427 sasaran vaksinasi di Kabupaten Banyumas.

Sedangkan menurut data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama sebanyak 1.234.782 orang atau 88,30 persen dari target.

Data KPCPEN per tanggal 16 Januari 2022 juga menunjukkan, vaksinasi dosis pertama sudah mencakup 137.921 orang atau 71,05 persen dari 194.112 warga lanjut usia yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.

Pada kelompok anak-anak usia enam sampai 11 tahun, vaksinasi dosis pertama menurut hasil perhitungan manual sudah dilakukan pada 141.944 anak atau 89,59 persen dari 158.442 anak yang menjadi sasaran vaksinasi dan menurut data KPCPEN sudah mencakup 135.920 anak atau 85,79 persen dari target.

Bupati mengatakan bahwa kecepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sangat tergantung pada suplai vaksin dari pemerintah pusat.

"Kalau untuk mencapai 100 persen, kayaknya sulit, paling 95 persen dari sasaran. Tapi kalau digabung dengan pendatang, mungkin bisa mencapai di atas 100 persen," katanya. 

 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024