Program Food Estate hortikultura Temanggung jadi rujukan daerah lain
Selasa, 18 Januari 2022 19:08 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyarankan Bupati Majene Achmad Syukri ke Temanggung jika ingin studi banding tentang food estate.Temanggung (ANTARA) - Program Food Estate bidang hortikultura di Kabupaten Temanggung menjadi rujukan pembelajaran dari daerah lain.
"Hari ini Bupati Majene, Sulawesi Barat mengunjungi salah satu kawasan program Food Estate di sekitar Embung Bansari," kata Sekda Kabupaten Temanggung, Harry Agung Prabowo di Temanggung, Selasa.
Ia menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Bupati Majene Achmad Syukri beserta rombongan mengunjungi program Food Estate di Kecamatan Bansari.
Harry Agung menuturkan Bupati Majene sangat terkesan dengan melihat hamparan tanaman bawang merah program food estate di Bansari dan akan dikembangkan di daerahnya.
"Dengan kunjungan ini, kami sangat senang karena memang positif, berarti Temanggung itu memang maju di sektor pertanian. Temanggung punya andalan khususnya sektor tanaman pangan hortikultura," katanya.
Bupati Majene Achmad Syukri menyampaikan sangat tertarik dengan hamparan puluhan hektare tanaman bawang merah di sekitar Embung Bansari.
"Insyaallah, kami akan kembali ke sini dengan mengajak kepala desa kami untuk melihat lahan pertanian hortikultura tersebut," ucapnya.
Sebelumnya, dia bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kemudian Menteri memintanya ke Temanggung jika ingin studi banding tentang food estate bidang hortikultura.
"Setelah kami melihat memang sangat luar biasa. Kami tertarik semua lahan dimanfaatkan petani, tidak ada lahan tidur. Sementara di daerah kami masih banyak lahan tidur. Maka dari itu, kami akan kembali ke sini membawa kepala desa untuk studi banding," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menyebutkan total luas lahan program Food Estate di Kabupaten Temanggung seluas 339 hektare dengan komoditas tanaman bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang.
"Sebagian petani sudah mulai panen, khususnya untuk lahan bawang merah dengan produksi berdasarkan ubinan mencapai 15—18 ton per hektare," katanya.
Berdasarkan hitung-hitungan dengan produktivitas 7,5 ton per hektare dengan harga panen Rp8.000,00 per kilogram, sudah balik modal.
"Padahal, dalam kontrak pembelian dari off taker pada program ini bawang merah dibeli Rp10 ribu per kilogram sehingga petani sangat diuntungkan," katanya.
Baca juga: "Food estate", ikhtiar tingkatkan kesejahteraan petani Temanggung
Baca juga: Temanggung-Wonosobo jadi contoh pengembangan "food estate"
Baca juga: Presiden Jokowi tanam cabai saat hujan deras di Wonosobo
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024