Logo Header Antaranews Jateng

Tim JKPD Surakarta lakukan uji sampel bahan makanan di Pasar Legi

Rabu, 20 April 2022 20:13 WIB
Image Print
Uji sampel yang dilakukan oleh Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Kota Surakarta di Pasar Legi Solo, Rabu (20/4/2022). ANTARA/Aris Wasita
pewarna tekstil, tidak boleh digunakan untuk bahan pangan
Solo (ANTARA) - Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) Kota Surakarta melakukan uji sampel bahan makanan yang dijual di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, untuk memastikan komoditas tidak mengandung bahan berbahaya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surakarta Nugroho Isbandijarso di sela kegiatan uji sampel di Pasar Legi Solo, Rabu, mengatakan sampel yang diuji di antaranya bawang merah, cabai, melon, daun bawang, dan tomat.

Dari hasil uji cepat yang dilakukan, kata dia, ada sejumlah sayuran yang mengandung pestisida. Meski demikian, kandungannya tidak terlalu banyak.

"Perlu ditindaklanjuti dengan uji laboratorium. Kalau masih di ambang batas aman, masih bisa dikonsumsi, tetapi kalau sudah di atas ambang batas tidak bisa dikonsumsi," katanya.

Baca juga: BPOM Jateng latih petugas pasar di Kudus uji bahan berbahaya pada makanan

Selain komoditas segar, beberapa jenis makanan lain yang diuji sampel di antaranya kerupuk merah, kerupuk cleret, tahu kotak, dan tahu kepel. Dari hasil uji cepat, diketahui untuk kerupuk merah dan kerupuk cleret ditemukan mengandung rhodamin B, sedangkan tahu kotak dan tahu kepel negatif formalin.

Sementara itu, pada pengawasan tersebut juga ditemukan beberapa produk makanan olahan yang tidak dilengkapi dengan tanggal kedaluwarsa.

"Bahkan ada makanan yang sudah kedaluwarsa yang masih dijual. Ini langsung kami tarik. Nanti akan kami sampaikan langsung hasilnya kepada para pedagang setelah sampelnya kami ambil," katanya.

Pada kesempatan yang sama, staf Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Loka POM) Kota Surakarta Diah Hermawati memastikan kandungan rodhamin B yang terdapat pada kerupuk merah dan kerupuk cleret seharusnya tidak boleh digunakan pada makanan.

"Ini pewarna tekstil, tidak boleh digunakan untuk bahan pangan," katanya.


Baca juga: Batang intensifkan pengawasan bahan pangan jelang Lebaran
Baca juga: Ditemukan sampel makanan mengandung bahan berbahaya di Temanggung


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024