Siswa SMK PGRI Kudus olah sorgum jadi aneka makanan
Sabtu, 13 Agustus 2022 10:52 WIB
"Ternyata adik-adik pelajar di SMK PGRI 2 Kudus ini memiliki kreativitas dan kompetensi yang luar biasa di bidang kuliner. Mereka sudah lebih dulu melihat potensi dan mau mengeksplorasi sorgum untuk diolah menjadi berbagai macam sajian yang menurut saya rasanya enak dan punya nilai jual. Ini patut menjadi contoh, khususnya untuk sekolah-sekolah yang memiliki jurusan yang sama dan bahkan juga para pelaku usaha kuliner lainnya," ujarnya di sela-sela mengunjungi tempat praktik tata boga bagi siswa SMK PGRI 2 Kudus, Jumat.
Selain menyaksikan proses kreasinya, mantan Panglima TNI tersebut juga mencicipi berbagai varian kuliner yang menggunakan sorgum sebagai bahan dasarnya. Moeldoko menikmati berbagai sajian sorgum tersebut yang disajikan ala fine dining oleh para pelajar.
Di antaranya, kata dia, sorgum bisa dibuat nasi goreng alternatif beras, serta bisa dibuat tepung untuk bahan alternatif membuat aneka kue dan segala variannya.
Moeldoko juga cukup takjub karena sorgum yang sebelumnya sudah dikenal sejak lama karena terdapat pula dalam relief Candi Borobudur, bisa dijadikan berbagai macam menu makanan alternatif.
"Terima kasih banyak, ternyata kalian menginspirasi masyarakat Indonesia. Kalian tidak perlu ragu-ragu bahwa sorgum bisa digunakan sebagai makanan alternatif. Rasa nasi goreng maupun kue hasil buatan siswa SMK PGRI 2 Kudus ternyata cukup enak, termasuk pisang goreng krispi, bakwan goreng, hingga bubur sumsum. Semuanya terasa enak dan luar biasa," ujarnya.
Apalagi, imbuh dia, sorgum juga rendah kalori maupun karbohidrat, sehingga sangat baik bagi mereka yang menginginkan pola makan yang sehat, serta bermanfaat bagi mereka yang melakukan program diet maupun penderita diabetes.
Ia menganggap sorgum sebagai jawaban untuk pemenuhan pakan alternatif untuk nantinya, mengingat perkembangan global seperti saat ini terjadi krisis pangan.
"Presiden juga menekankan masyarakat harus menanam apa saja dan mengembangkan pangan alternatif. Begitu di Way Sekampung melihat betapa sorgum bisa tumbuh subur di sana, maka Presiden ingin menggerakkan membuat road map perkembangan sorgum di Indonesia," ujarnya.
Terkait hal itu, kata dia, dirinya ingin memastikan apa yang diinginkan Presiden, ternyata ketika melihat langsung di SMK PGRI 2 Kudus semakin tidak ragu-ragu bahwa sorgum sumber pangan alternatif untuk Indonesia.
Kehadiran Moeldoko tersebut bertepatan dengan kegiatan festival sorgum yang digelar di SMK PGRI 2 Kudus. Kegiatan ini antara lain diisi dengan kegiatan memasak yang diikuti oleh siswa kelas X hingga XII di SMK PGRI 2 Kudus dan dibagi dalam delapan kelompok beranggotakan dua orang.
Setiap kelompok mengolah delapan jenis masakan berbeda dengan bahan dasar sorgum, yaitu bakwan jagung, nasi goreng, pisang goreng, bubur sumsum, cocogum (kukis), brownies tipis, lemon cupcake, dan muffin pisang.
Kedelapan jenis masakan tersebut kemudian dicicipi dan dinilai oleh Moeldoko bersama dengan beberapa influencer di bidang kuliner, salah satunya Farida Nurhan. Moeldoko menikmati beragam sajian sorgum ini dengan konsep ala fine dining di teaching factory SMK PGRI 2 Kudus yaitu Jiva Bestari.
Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation Galuh Paskamagma mengungkapkan dalam menyajikan olahan sorgum tidak hanya membutuhkan "hard skill" tetapi juga "soft skill". Para siswa harus kreatif dalam membuat resep, berpikir kritis dalam melakukan penyesuaian maupun substitusi tepung biasa ke tepung sorgum.
Untuk itu penerapan merdeka belajar di SMK PGRI 2 Kudus merupakan langkah yang tepat untuk mempersiapkan bekal para pelajar untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minat di dunia kuliner.
"Siswa di SMK PGRI 2 Kudus boleh memilih pembelajaran sesuai dengan minatnya di industri kuliner sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan proses belajar dan akhirnya membuat siswa menjadi lebih produktif dan kreatif. Salah satu buktinya siswa bisa membuat olahan sorgum yang menjadi produk olahan dari Teaching Factory di SMK PGRI 2 Kudus yaitu Jiva Bestari," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024