Logo Header Antaranews Jateng

Ini pertimbangan presiden harga BBM subsidi belum naik

Kamis, 1 September 2022 15:08 WIB
Image Print
Pengendara motor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah belum menaikkan harga BBM bersubsidi khususnya jenis solar dan pertalite meski sebelumnya diperkirakan mulai 1 September 2022. Presiden Joko Widodo ada alasan tersendiri mengenai harga BBM subsidi.

"BBM semuanya masih pada proses dihitung, dikalkulasi dengan hati-hati," kata Presiden saat ditemui seusai peluncuran teknologi "5G Smart Mining" di wilayah Tambang Grasberg, Mimika, Papua, Kamis.

Pada tahun ini, anggaran subsidi BBM dan LPG mencapai Rp149,4 triliun, dan subsidi listrik mencapai Rp59,6 triliun. Lalu, kompensasi BBM mencapai Rp252,5 triliun dan kompensasi listrik mencapai Rp41,0 triliun. Dengan itu, total anggaran subsidi dan kompensasi mencapai Rp502,4 triliun.

Harga Jual Eceran (HJE) solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp13.950 per liter.

Sementara itu,HJE pertalite yang ditetapkan sebesar Rp7.650, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp14.450 per liter. Dengan demikian, pemerintah memberikan subsidi mencapai Rp6.800 untuk setiap liter bahan bakar ini.

 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2025