Logo Header Antaranews Jateng

NU banyak lahirkan tokoh berperan membangun negara

Selasa, 31 Januari 2023 20:42 WIB
Image Print
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar (tengah), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) membunyikan terompet saat pembukaan Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Temanggung (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan Nahdlatul Ulama (NU) telah banyak melahirkan tokoh yang berperan membangun bangsa dan negara.

"Kontribusi NU sangat banyak, sosial, pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan sampai politik, semuanya. Sebenarnya momentum buat kawan-kawan NU untuk bisa berkontribusi bagaimana menatap masa depan dan terlibat di dalamnya," kata Ganjar, di Temanggung, Selasa.

Ganjar menyampaikan hal tersebut pada apel peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-Alun Kabupaten Temanggung yang dihadiri sekitar 15.000 nahdliyin.

Menurut dia, NU punya semangat luar biasa. Kecintaan NU terhadap negara juga sudah tertuang dalam lagu "Yaa Lal Wathon".

"Dan sudah banyak contohnya, ada yang jadi presiden, menteri, pejabat publik, pengusaha dan kiai serta nyai yang luar biasa yang memberikan ketenangan pada anak-anak bangsa. Selalu memberikan ceramah-ceramah yang menyejukkan," katanya pula.

Baca juga: Presiden apresiasi rangkaian kegiatan Harlah Satu Abad NU

Semangat itu, katanya lagi, telah diwariskan kepada generasi NU berikutnya.

"Maka tadi kita ngobrol Banser kegiatannya menjaga keamanan sekitar, sosial dan juga membantu saat ada bencana. Anak-anak, santri madrasah, mereka punya cita-cita tinggi mau jadi dokter, ada juga mau jadi politisi. Artinya anak-anak di bawah naungan NU ternyata punya spirit yang luar biasa," kata dia.

Usai menyampaikan peran penting NU terhadap bangsa, Ganjar langsung memanggil dua pelajar dan seorang anggota Banser untuk naik ke podium diajak berdialog.

Barisan peserta apel pun buyar saat Ganjar turun dari podium dan berjalan menuju panggung "Nyeruput Kopi Bareng". Ribuan ibu-ibu pun berebut foto dan bersalaman dengan Ganjar. Situasi tersebut membuat para anggota Banser bergerak cepat membentuk barikade. 

Baca juga: Yenny Wahid: Satu abad NU harus relevan dengan perkembangan zaman
 

Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024