Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar serukan perbaikan sistem pengelolaan hasil panen

Minggu, 12 Februari 2023 19:06 WIB
Image Print
Petani menunjukkan padi organik yang baru dipanen dengan kendaraan pemanen di Desa Kolone, Bungku Timur, Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/2/2023). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/tom. (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)

Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerukan adanya perbaikan pada sistem pengelolaan hasil panen dan beras untuk mengetahui stok yang masih tersedia di daerah.

“Ketika kemudian dicari di gudang tidak ada, di stok tak ada, maka inilah kemudian angka-angka itu menjadi tidak berarti. Nah sekarang kita bangun dan perbaiki sistem agar bisa mengetahui kalau ada barang, di mana dia," katanya di Semarang, Minggu.

Orang nomor satu di Jateng itu menyebut cara paling mudah adalah setiap daerah harus mempunyai Badan Urusan Logistik.

Di tempat itu, lanjut Ganjar, seluruh stok padi dan beras disimpan dan dikeluarkan saat kondisi dibutuhkan seperti saat ini.

"Paling gampang sebenarnya ya Bulog atau stok-stok beras yang dikelola oleh pemerintah daerah seperti Pemkab dan Pemprov, maka rasa-rasanya daerah harus punya bulog-bulog daerah sebagai stok untuk membantu seandainya nanti terjadi sesuatu. Ini pengalaman kita, mosok kita mau mati di lumbung padi," ujarnya.

Ganjar menegaskan, kejujuran dan integritas terkait kondisi pangan sangat penting, serta kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini harus menjadi evaluasi bersama terkait kondisi pangan sebenarnya.

"Ini menjadi evaluasi kita semua, minimal buat saya sebagai gubernur, kita mesti jujur pada kondisi pangan kita. Sekali lagi, kita mesti jujur pada kondisi pangan kita," katanya.

Menurut Ganjar, kondisi dan stok beras di Jateng sebenarnya tidak kurang, apalagi saat ini sudah memasuki musim panen, bahkan hasil panen di Jateng juga dibeli daerah lain.

Ganjar menambahkan, operasi pasar sudah dilakukan untuk menstabilkan kenaikan harga beras di pasar yang terjadi beberapa hari terakhir.

“Bulog bahkan sudah mengeluarkan beras CBP untuk operasi pasar. Rata-rata per hari sekitar 500 ton untuk operasi pasar,” ujarnya.



Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024