Wali Kota Semarang intensifkan pantauan harga komoditas strategis
Jumat, 24 Maret 2023 08:40 WIB
"Senin kemarin, saya mengumpulkan teman-teman lurah, camat, OPD terkait, TPID, kemudian juga saya ajak BPS, Bulog, Pertamina, dan BI memonitor harga-harga yang diperkirakan naik," katanya di Semarang, Kamis.
Diakui Ita, sapaan akrab Hevearita, fluktuasi harga komoditas, terutama yang bersifat strategis selama Ramadhan memang biasa terjadi seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat.
Menurut dia, potensi kenaikan harga komoditas itu sedikit tertolong dengan datangnya musim panen di sejumlah daerah, seperti bawang merah dan beras sehingga membuat kenaikannya tidak drastis.
"Saya pantau bawang merah sudah mulai panen ya, kemudian beras. Saat ini memang sudah ada kenaikan harga beras. Meski demikian, kami menganjurkan kepada pedagang untuk tidak 'mremo'," katanya.
"Mremo" adalah istilah yang mengartikan pedagang yang identik dengan kenaikan harga jual barang pada momentum tertentu dibandingkan dengan hari-hari biasa, seperti hari-hari besar.
"Yang menjadi perhatian ini cabai, kemungkinan juga ayam ras dan telur. Saya sudah minta lurah untuk turun ke pasar-pasar karena mereka ini pemangku wilayah.
Saya minta tolong untuk dicek. Apakah bahan-bahan pokok kosong atau naik, karena apa? Pertama, kalau barang kosong kita harus segera operasi pasar. Kedua, kalau ada indikasi menimbun maka Satgas Pangan harus turun," katanya.
Selain itu, Ita juga mengajak masyarakat untuk menjaga pola konsumsi, khususnya selama Ramadhan untuk membantu mencegah fluktuasi harga, sekaligus mengantisipasi inflasi.
"Yang pasti, Pemerintah Kota Semarang bersama pihak-pihak terkait akan terus melakukan pemantauan harga di lapangan supaya harga kebutuhan pokok bisa terus terkontrol," pungkasnya.
Baca juga: Dagangan dan Bulog gelar pasar murah di Semarang jelang Ramadhan
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024