Logo Header Antaranews Jateng

Untidar dampingi penggunaan AI guru di Magelang

Kamis, 4 Juli 2024 14:15 WIB
Image Print
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Tidar Magelang melakukan pendampingan penggunaan Artificial Inteligence (AI) kepada para guru. ANTARA/HO - Untidar
Magelang (ANTARA) - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Tidar (Untidar) Magelang melakukan pendampingan penggunaan Artificial Inteligence (AI) untuk melakukan kegiatan evaluasi dan refleksi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka di SD Negeri Tidar 4 dan Tidar 6 Kota Magelang .

"Pendampingan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Tidar (Untidar) Magelang," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Untidar Paulina Besty Fortinasari, di Magelang, Kamis.

Kurikulum Merdeka Belajar semakin banyak diimplementasikan di sekolah-sekolah dengan salah satu penekanan pada pelaksanaan refleksi dan evaluasi pembelajaran yang sering diabaikan oleh guru. Banyak guru yang masih kesulitan dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dan refleksi pembelajaran.

Di sisi lain, lanjutnya, saat ini banyak sekali AI yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. AI tersebut dapat diakses melalui komputer dalam bentuk aplikasi atau website. Saat ini banyak sekali AI yang telah digunakan oleh guru maupun siswa untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.

Ia menyampaikan pesatnya perkembangan AI di era modern saat ini tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal dan budi harus bisa mengontrol penggunaan AI, termasuk bisa menggunakannya dengan bijaksana.

Penyuluhan penggunaan AI tersebut difokuskan memperkenalkan tipe-tipe AI yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan evaluasi dan refleksi pembelajaran, yang meliputi kegiatan menyusun instrumen evaluasi dan refleksi menggunakan AI, melaksanakan kegiatan evaluasi dan refleksi menggunakan AI, dan merekap hasil evaluasi dan refleksi yang telah dilakukan.

Pada hari pertama, guru diperkenalkan mengenai mesin-mesin kecerdasan buatan yang bisa digunakan dan membuat prompt yang tepat dan efisien di Chatgpt, lebih khususnya dalam menentukan ide untuk menyusun kegiatan evaluasi dan refleksi pembelajaran di dalam kelas.

Hari kedua, guru melakukan praktek penyusunan kegiatan evaluasi dan refleksi pembelajaran serta mempresentasikan di dalam forum diskusi.

"AI dapat menjadi teman diskusi terkait mencari ide-ide dalam menyusun evaluasi dan refleksi pembelajaran. Untuk hasil akhir, kita sebagai pendidik, harus mengolahnya menjadi lebih terstruktur," kata Desi, Guru SDN Tidar 4.

Guru SDN Tidar 6, Edwin menyampaikan AI,dalam hal ini Chatgpt dapat membuat bekerja lebih efisien dan efektif. Namun ada kekhawatiran penggunaan AI secara berlebihan dapat mengurangi peran dan otoritas guru dalam proses evaluasi dan pengajaran, mengubah dinamika kelas dan hubungan antara guru dan siswa.

Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting bagi pendidik dan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan keseimbangan antara penggunaan AI dan pendekatan tradisional, memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat bantu yang memperkaya proses pembelajaran dan bukan sebagai pengganti penuh.

"Pengawasan yang ketat, transparansi dalam penggunaan data, dan pelatihan yang tepat bagi guru juga sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko dari penggunaan AI dalam evaluasi pembelajaran," katanya.

Baca juga: Expo dan kompetisi kewirausahaan di Untidar

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024