Logo Header Antaranews Jateng

Di KJRI Penang, dosen USM jelaskan manfaat "Resource Theory" bagi TKI

Selasa, 24 September 2024 09:56 WIB
Image Print
Prof Dr Dra Hardani Widhiastuti MM Psikolog (Dosen Magister Psikologi USM) dan tim dari Universitas Semarang (USM) baru-baru ini melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional di KJRI Penang, Malaysia. Dok. USM
Semarang (ANTARA) - Pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap dosen.

Untuk keperluan tersebut, Prof Dr Dra Hardani Widhiastuti MM Psikolog (Dosen Magister Psikologi USM) dan tim dari Universitas Semarang (USM) baru-baru ini melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional di KJRI Penang, Malaysia. 

Kegiatan ini juga sekaligus memberikan pendampingan bagi karyawan KJRI serta tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di Shelter KJRI. PKM tersebut mengambil tema "Mengenal Resource Therapy untuk Menyelesaikan Permasalahan Diri" yang bertujuan membantu peserta memahami dan mengatasi masalah pribadi dengan lebih efektif.

Prof Hardani yang juga seorang praktisi Resource Therapy menambahkan bahwa ia telah mengikuti berbagai pelatihan terkait terapi, termasuk hipnoterapi dan NLP. Pengalamannya sebagai praktisi Resource Therapy telah membawanya menjadi bagian dari tim pendampingan di Mabes Polri

Dalam wawancara, Prof Hardani menjelaskan bahwa pemilihan tema Resource Therapy dilatarbelakangi oleh kondisi para TKI di Shelter KJRI Penang yang sering kali menghadapi masalah serius. 

"Para TKI di sini kerap mengalami masalah seperti gaji yang tidak terbayar, pelecehan seksual, hingga kekerasan dari majikan. Selain itu, karyawan KJRI juga mengalami beban tugas yang tidak seimbang, ditambah dengan kondisi psikologis yang terganggu. Semua ini menyebabkan kesehatan mental mereka terganggu," ujar Prof Hardani.

Lebih lanjut, Prof Hardani menceritakan bahwa dalam proses pendampingan, terdapat banyak kisah peserta yang mengalami masalah berat hingga mengarah pada depresi. Beberapa di antaranya bahkan menunjukkan gejala emosional hingga tremor. 

"Permasalahan ini harus diselesaikan secara intensif, namun Resource Therapy menawarkan metode yang lebih sederhana. Peserta diajarkan cara menyelesaikan masalah secara mandiri tanpa perlu bergantung pada orang lain," lanjutnya.

Prof Hardani juga menekankan keunggulan Resource Therapy, yakni kemudahannya dalam menyelesaikan masalah dengan cepat. 

"Jika dalam konseling tradisional diperlukan beberapa kali pertemuan, Resource Therapy memungkinkan masalah diselesaikan dalam waktu singkat, bahkan untuk kasus trauma atau fobia. Ada beberapa peserta yang mengalami kesembuhan setelah mengikuti sesi ini," jelasnya.

Saat ditanya mengenai respon peserta, Prof Hardani menyebutkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi, terutama ketika dua kasus berat dibahas secara langsung selama kegiatan berlangsung. Peserta lain turut menyaksikan dan mempelajari cara penanganan masalah, sehingga diharapkan mereka dapat saling membantu di kemudian hari.

"Kegiatan PKM ini tidak hanya memberikan pemahaman bagi peserta, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi mereka yang tengah menghadapi permasalahan serius, baik dari kalangan TKI maupun karyawan KJRI," ujarnya. ***

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024