Logo Header Antaranews Jateng

Kabupaten Kudus terima bantuan program Pamsimas

Selasa, 12 November 2024 15:54 WIB
Image Print
Sejumlah pekerja tengah mengerjakan pembangunan tandon penampungan air yang merupakan program Pamsimas bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Desa Ngembalrejo, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2024). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Sebanyak enam desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menerima bantuan aset program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2024 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Keenam desa tersebut, yakni Desa Ngembal Kulon, Ngembalrejo, Tanjungkarang, Getasrabi, Padurenan, dan Klumpit," kata Koordinator Kegiatan Pamsimas Provinsi Jateng Direktorat Prasarana Wilayah Aman Sutrisno ditemui di sela-sela meninjau pembangunan Pamsimas di Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Selasa.

Ia mengungkapkan Pamsimas ini merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat yang belum mendapat pelayanan air minum di daerahnya.

Untuk mendapatkan bantuan program Pamsimas, kata dia, bukan termasuk wilayah pelayanan PDAM, termasuk perencanaan jangka panjang sehingga dibantu program Pamsimas.

Persyaratan lain yang harus dipenuhi, yakni tingkat pelayanan belum mencapai 100 persen, desa sanggup melakukan kegiatan secara swakelola, dan tersedianya lahan tanpa ganti rugi.

Selain itu, kata dia, harus siap berkontribusi minimal 10 persen dari nilai rencana kerja masyarakat (RKM) yang bertujuan untuk membangun kemampuan mandiri masyarakat.

"Jika ada keterlibatan masyarakat, harapannya nanti bisa berkontribusi secara mandiri," ujarnya.   

Karena anggaran yang dialokasikan pemerintah sebesar Rp400 juta, maka swadaya masyarakatnya sebesar Rp44,5 juta. Sedangkan untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp427 juta, selebihnya digunakan untuk pelatihan tingkat masyarakat, promosi kesehatan, dan BOP kelompok masyarakat.  

Pembangunan SPAM yang dimulai 2 September 2024, ditargetkan selesai pada 14 Desember 2024. Sebelum penyerahan juga ada tahap uji fungsi sumur sedalam 93 meter dan bak penampungan air berkapasitas 18 meter kubik.

"Untuk sistem air bersih di desa bisa beroperasi normal ketika didukung 160 pelanggan. Dengan asumsi satu pelanggan kebutuhan air bersihnya sekitar 1,5 liter," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngembal Kulon Moh Khanafi mengaku berterima kasih atas bantuan program Pamsimas dari Kementerian PUPR.

Nantinya, kata dia, bantuan tersebut akan digunakan untuk melayani 115 sambungan rumah warga desanya yang tersebar di RT 05 RW 04 dan RT 04 RW 04, serta masih ada wilayah terdekat di RT 06 RW 03 yang menjadi sasaran berikutnya.

Pamsimas ini, menurut dia, selain untuk menyediakan air bersih warga sekitar, juga bermanfaat untuk mengurangi angka stunting atau tengkes di Desa Ngembal Kulon. Karena kebutuhan air bersih berpengaruh terhadap kualitas dan kesehatan warga.

"Tahun depan akan dilakukan pengembangan dengan dukungan anggaran dari APBDes 2025 agar wilayah lain bisa mendapatkan air bersih," ujarnya.

Selama ini, kata dia, warga mendapatkan air bersih dari sumur, namun ada sebagian sumur warga yang berbau meskipun airnya cukup jernih. Sehingga solusinya dengan Pamsimas karena PDAM Kudus belum memiliki perencanaan menyediakan jaringan hingga ke wilayah RW 04.



 

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024