Pemkot refleksikan PSP untuk tingkatkan mutu pendidikan sekolah
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, merefleksikan program sekolah penggerak (PSP) mulai angkatan satu hingga tiga sebagai upaya konstruktif dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Kamis mengatakan bahwa pihaknya mengundang para kepala sekolah untuk melaporkan kemajuan percepatan transformasi satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan.
"Refleksi ini merupakan ruang untuk melihat kembali permasalahan dalam pelaksanaan program sekolah penggerak secara menyeluruh mulai dari perencanaan, implementasi, hingga monitor," katanya.
Menurut dia, tujuan utama program sekolah penggerak ini adalah mewujudkan sekolah yang berfokus pada peserta didik, membangun budaya refleksi, meningkatkan hasil belajar, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Melalui kegiatan ini, kata dia, pihaknya ingin mendalami capaian dan hal-hal yang perlu diperbaiki dari proses penentuan sekolah penggerak dan mengimplementasikan dari kebijakan kurikulum yang digagas oleh Menteri Pendidikan sebelumnya Nadiem Makarim terkait implementasi Kurikulum Merdeka dan proses pengimbasannya.
"Kami berharap dengan komitmen kuat dari sekolah penggerak serta berbagai intervensi dari pusat dapat menjadi pusat keunggulan yang mampu memberikan dampak positif pada sekolah-sekolah lainnya," katanya.
Zaenul Hakim mengatakan program sekolah penggerak juga bisa berimbas pada sekolah-sekolah lain yang belum melaksanakan program tersebut.
"Pada kesempatan ini di bawah koordinasi bidang-bidang akan melaksanakan refleksi bersama pengawas dan penilik sekolah khususnya peserta dalam pertemuan ini mayoritas adalah kepala sekolah penggerak," katanya.
Dikatakan, saat ini sudah ada 20 sekolah penggerak di bawah kewenangan Dinas Pendidikan yang diinisiasi sejak 2021 yang terdiri atas tujuh sekolah jenjang PAUD, delapan sekolah dasar, dan lima sekolah menengah pertama.
"Program sekolah penggerak dari angkatan satu sampai tiga sudah melaksanakan tugas dengan baik karena kami selalu memantau dan melibatkan pengawas sekolah bahkan dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan selalu melakukan advokasi (pendampingan) agar berjalan on the track," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng dan masyarakat kolaborasi bangun SMKN 1 Karangjambu
Pewarta : Kutnadi
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024