Logo Header Antaranews Jateng

Pemkab Temanggung semprot disinfektan angkutan ternak guna cegah PMK

Rabu, 8 Januari 2025 13:00 WIB
Image Print
Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung menyemprot kendaraan pengangkut ternak sebelum memasuki pasar ternak di Temanggung, Rabu (8/1/2025). ANTARA/Heru Suyitno

Temanggung (ANTARA) - Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan penyemprotan disinfektan pengangkut ternak untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Rumah Potong Hewan dan Pasar Hewan DKPPP Kabupaten Temanggung Antik Khoiriah di Temanggung, Rabu, mengatakan petugas melakukan sterilisasi kendaraan ternak yang akan masuk ke pasar hewan dengan menyemprotkan cairan disinfektan.

Selain mengintensifkan pemeriksaan di pasar hewan, pihaknya juga melakukan pengawasan ternak pada tingkat desa dengan menggandeng petugas di tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Kesehatan Hewan dan Ternak.

"Mereka melakukan sosialisasi mengenai PMK, gejala, serta penanganannya," kata Antik.

Menurut dia, upaya tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK, karena saat ini telah ditemukan 73 sapi yang terpapar.

Sejumlah ternak sapi yang terserang PMK di Kabupaten Temanggung, antara lain Kecamatan Kaloran (12), Parakan (12), Ngadirejo (12), Kedu (8), dan Candiroto (6). 

"Jika mendatangkan ternak baru itu harus dikarantina dulu sekitar 14 hari, baru dicampur dengan yang lain. Tujuan karantina itu untuk mencegah penularan, jika dia itu terindikasi sakit tidak menularkan ke yang lain," katanya.

Ia menuturkan masa inkubasi itu selama 14 hari.

Hingga awal bulan Januari 2025, kata dia, sudah ditemukan sebanyak 73 sapi yang tersebar di 11 kecamatan dan kini masih dalam pengobatan.

Baca juga: Karanganyar minimalkan ancaman PMK melalui penyemprotan disinfektan



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025