Logo Header Antaranews Jateng

Kepala Bappenas sebut MBG tingkatkan diversifikasi pangan

Rabu, 15 Januari 2025 12:50 WIB
Image Print
Kepala Bappenas Rachmat Pambudy (bertopi) dengan perwakilan BGN dan pemilik SPPG Gagaksipat mencoba menu makan bergizi gratis di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (15/1/2025). ANTARA/Aris Wasita

Boyolali (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) meningkatkan diversifikasi pangan dalam negeri.

"Kalau soal beras kan ada diversifikasi pangan. Kalau di suatu daerah di sana potensinya sagu ya sebaiknya sumber pokok karbohidratnya sagu. Di Indonesia timur sumber karbohidrat jagung ya kenapa tidak, toh jagung lebih sehat. Nanti juga ada ubi," katanya di sela-sela peninjauan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat Boyolali, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan terkait pemenuhan karbohidrat nantinya menjadi kewenangan kepala dapur.

"Yang pasti ini akan mendiversifikasi pangan. Kemungkinan besar akan mengurangi konsumsi nasi," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ini.

Mengenai pemakaian produk susu, dikatakannya sebagian daerah menggantinya dengan telur ayam. Meski demikian, untuk daerah yang banyak produksi susu akan tetap menggunakan menu susu.

"Yang pasti kecukupan gizinya dan yang penting lagi pemanfaatan dan pendayagunaan potensi lokal, karena ini yang diharapkan bapak Presiden bahwa makanan bergizi memenuhi kebutuhan semua pihak, mulai dari siswanya, pemasoknya kemudian juga ibu-ibu yang memasak, mendistribusikan, dan semua pihak yang terlibat," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga mengapresiasi menu yang disediakan oleh SPPG Gagaksipat yang melayani 12.000 porsi per hari.

"Yang kami lihat juga komposisi makanan, karbohidrat, protein, mineral. Dari ahli gizi juga akan memeriksa, tapi secara kasat mata sudah memenuhi," katanya.

Ia juga mengapresiasi dua dapur yang dibangun di SPPG tersebut. 

"Dapurnya sangat bagus, di sini ada modifikasi, yang harusnya setiap dapur melayani 3.000, ini dijadikan 6.000 porsi. Di sini juga ada dua dapur," katanya.

Sementara itu, pemilik SPPG Gagaksipat Puspo Wardoyo mengatakan banyak melibatkan petani untuk mencukupi kebutuhan bahan baku yang digunakan setiap harinya.

"Melibatkan petani otomatis, sayuran kan dari sini semua," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melibatkan pekerja dari masyarakat sekitar. 

"Semua pekerja, suplier dari masyarakat semua. Ini bagus untuk pemerataan tenaga kerja dan perekonomian," katanya.

Karena itu, ia sebagai pihak swasta yang bermitra dengan pemerintah mengaku siap ikut menyukseskan program tersebut.

"Saya juga menekuni makanan prasmanan, katering. Kami sudah pengalaman di bidang itu. Pada program pemerintah ini kami ingin menawarkan diri," katanya.

Selain itu, ia juga ingin menjadi contoh bagi pelaku usaha lain agar bersedia ikut terlibat pada pelaksanaan program tersebut.

"Ini kami memberanikan diri, swasta ikut serta. Saya tahu persis bagaimana suka dukanya, yang pasti dengan anggaran segitu cukup," katanya.


Baca juga: KAI ambil bagian pada pelaksanaan Program MBG di Boyolali



Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025