Logo Header Antaranews Jateng

Chris John dan Pertarungan Unifikasi

Selasa, 3 Januari 2012 15:36 WIB
Image Print


Di cabang olahraga bulu tangkis yang selama beberapa tahun menjadi kebanggaan Indonesia di era Rudi Hartono, Liem Swie King, Susi Susanti, Heryanto Arbi, Joko Supriyanto, Hendrawan, Ardy B Wiranata, Alan Budi Kusuma dan lain sebagainya selalu perkasa di kancah internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, prestasinya mulai meredup. Tetapi di cabang olahraga tinju profesional tetap menunjukkan keperkasaannya.

Siapa lagi kalau bukan Chris John yang sudah delapan tahun menyandang predikat sebagai juara dunia kelas bulu WBA, bahkan sejak 2008 petinju dengan julukan "The Dragon" tersebut berhak atas gelar Super Champion karena berhasil mempertahankan gelarnya 10 kali tanpa putus.

Chris John yang lahir di Jakarta 32 tahun silam mulai menjadi juara dunia pada 2003 setelah mengalahkan petinju Panama, Oscar Leon, melalui pertarungan ad-interim di Bali. Setelah itu dia selalu berhasil mempertahankan gelarnya hingga kini.

Tercatat sudah 15 kali petinju dengan rekor bertarung 45 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri tersebut berhasil mengamankan sabuk gelar juara dunia di kelas bulu (57,1 kilogram) WBA.

Pada 2011, suami mantan atlet wushu Jawa Tengah, Anna Maria Megawati tersebut sudah dua kali mempertahankan gelarnya.

Pertama saat menghadapi petinju Indonesia asal Ketapang, Kalimantan Barat, Daud Yordan di Jakarta, 17 April 2011. Pada saat itu Daud Yordan menempati peringkat keenam kelas bulu WBA.

Pada pertarungan yang dipromotori Raja Sapta Oktohari tersebut, Chris John berhasil mengalahkan Daud "Cino" Yordan dengan angka.

Dalam setiap pertarungan yang dijalani, Chris John memang tidak memasang target memukul KO lawannya. "Kalau memang ada lesempatan tentunya akan saya manfaatkan sebaik mungkin, tetapi target saya adalah tetap mempertahankan gelar," kata Chris John.

Kemudian pertarungan kedua adalah saat mengalahkan petinju Ukraina Stanyslav Merdov di Challenge Stadium MT Claremont, Perth, Australia Barat, 30 November 2011.

Pada pertarungan yang disaksikan langsung istrinya, Anna Maria Megawati (juga mengambil peran dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya), petinju yang besar di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah tersebut juga menang dengan angka mutlak.

Sebelumnya, sejak Chris John merengkuh juara dunia juga sudah mengalahkan petinju dunia seperti Juan Manuel Marquez (Meksiko), Derrick Gainner (Amerika Serikat), Jose Cheo Rojas (Venezuela dua kali), Hiroyuki Enoki (Jepang) dan Renant Acosta (Panama).

Kemudian Tommy Brouwn (Australia), Osamu Sato dan Zaiki Takemoto (Jepang), Roinet Caballero (Panama), Fernando Saucido (Argentina) dan Rocky Juarez (Amerika Serikat dua kali).

Dari 15 kali pertarungan perebutan gelar tersebut, lima kali melalui tarung wajib atau "mandatory fight" dan 10 kali melalui pertarungan pilihan atau "choice".


Pertarungan Unifikasi
Pada 2012, Chris John kembali akan melanjutkan kiprahnya sebagai pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA. Bahkan, Raja Sapta Oktohari, sang promotor, sudah merancang pertarungan untuk Chris John.

Tak tanggung-tanggung, Chris John yang tergabung dalam Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, tersebut bakal menyatukan dua gelar juara dunia dari dua badan tinju yang berbeda, yaitu WBA dan IBF.

Ketua Bidang Media dan Promosi dari Mahkota Promotion, Fathan Rangkuti menjelaskan, pertarungan unifikasi Chris John bakal digelar di Singapura, 31 Maret 2012 dan dipertemukan dengan juara dunia kelas bulu IBF, Billy Dib (Australia).

"Kalau tempatnya sudah pasti tetapi tanggalnya masih bisa berubah tergantung hasil negosiasi. Tetapi lawannya juga sudah pasti," katanya.

Menurut dia, di kelas bulu WBA, Chris John memang sudah menjadi "raja" sehingga pihak promotor berusaha untuk mengangkat Chris John.

Chris John mengaku sampai kini memang belum ada pembicaraan soal pertarungan unifikasi tersebut karena pelatih sekaligus manajernya, Craig Christian, memberikan kesempatan untuk istirahat.

"Setelah pertarungan melawan Merdov di Australia, 30 November 2011, saya diberi kesempatan untuk istirahat dan mungkin pelatih menjauhkan saya dari kegiatan tinju selama masa istirahat ini," kata Chris John.

Tetapi, kata ayah dua orang putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut tetap siap menghadapi Billy Dib jika memang itu program dari pelatih sekaligus manajernya.

"Saya siap bertarung dengan siapa saja termasuk pertarungan unifikasi melawan Billy Dib, jika memang pelatih sekaligus manajer memprogramkan seperti itu," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025