Logo Header Antaranews Jateng

BPBD Banjarnegara inventarisasi dampak pergerakan tanah di Ratamba

Jumat, 24 Januari 2025 15:07 WIB
Image Print
Sejumlah warga memerhatikan ruas jalan Karangkobar-Batur yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, setelah wilayah itu diguyur hujan lebat pada Senin (20/1/2015). ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara

Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mulai menginventarisasi dampak kerusakan rumah penduduk, bangunan, dan fasilitas umum lainnya yang dipicu oleh pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba.

"Sesuai hasil rapat tadi pagi, Pak Pj (Penjabat) Bupati Banjarnegara memerintahkan kami untuk menginventarisasi segala hal supaya langkah-langkah yang dilakukan tidak salah, termasuk berapa personel yang menangani rumah, berapa yang menangani fasilitas lainnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Jumat.

Menurut dia, hal itu dilakukan karena pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Penawaran, hingga saat sekarang masih sering terjadi.

Bahkan, kata dia, jumlah pengungsi bertambah dari sebelumnya 13 keluarga menjadi 18 keluarga.

"Lima keluarga yang baru mengungsi itu karena rumah mereka terancam pergerakan tanah. Mereka takut karena kondisi tanah masih labil.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan BPBD Kabupaten Banjarnegara juga telah berkirim surat ke Badan Geologi agar dilakukan kajian terhadap pergerakan tanah di Desa Ratamba.

"Kami tunggu kajian yang dilakukan oleh Badan Geologi," kata Andri menegaskan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Tursiman mengatakan hujan lebat yang terjadi pada hari Senin (20/1), pukul 18.00 sampai 22.00 WIB, memicu terjadinya pergerakan tanah di Dusun Kalireng, Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran.

Pergerakan tanah itu merusak beberapa rumah warga, satu mushalla, dan menyebabkan ruas jalan provinsi yang menghubungkan Karangkobar dengan Batur mengalami retak-retak.

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, sebanyak 13 keluarga yang terdiri atas 41 jiwa mengungsi ke rumah-rumah saudara yang berada di lokasi aman dari pergerakan tanah.

"Arus lalu lintas di ruas jalan Karangkobar-Batur juga terganggu akibat retakan di wilayah Pejawaran," katanya.


Baca juga: BPBD Banjarnegara dirikan posko pantau tanah bergerak di Ratamba

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2025