Pojok Bacaan Integratif, inovasi literasi dan keuangan SDN Jatisari
Semarang (ANTARA) - Literasi menjadi fondasi penting dalam membangun generasi yang kompetitif di era global. Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022, skor literasi Indonesia berada di posisi terbawah di antara negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Thailand.
Posisi ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam meningkatkan literasi siswa di berbagai aspek kehidupan.
Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca, tetapi juga mencakup berbagai jenis, seperti literasi numerasi, literasi digital, literasi sains, hingga literasi finansial. Literasi finansial, misalnya, berperan penting dalam membentuk generasi yang bijak dalam mengelola keuangan sejak dini.
Memahami pentingnya literasi dari berbagai aspek, SDN Jatisari di Kota Semarang berinovasi dengan menghadirkan Pojok Bacaan Integratif, yang tidak hanya mendorong kecintaan membaca, tetapi juga memberikan edukasi finansial melalui kolaborasi dengan Program Bank Indonesia Cinta Rupiah.
Program ini dirancang agar siswa tidak hanya menikmati pengalaman membaca yang menyenangkan, tetapi juga mendapatkan pengetahuan dasar tentang sejarah uang, nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam uang Rupiah, serta cara bijak mengelola uang melalui poster dan buku-buku edukatif.
“Kami ingin menghadirkan pojok bacaan yang tidak hanya mendorong siswa gemar membaca, tetapi juga memberikan edukasi seputar keuangan,” ungkap Lia Maylani Hendriyanti, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SDN Jatisari sekaligus fasilitator Tanoto Foundation.
“Integrasi dengan Program Cinta Rupiah bertujuan memperkenalkan siswa pada sejarah uang, nilai-nilai kebangsaan, dan pengelolaan keuangan yang bijak,” tambahnya.
Menurut Yuan Fajar Prasiswayani, S.Pd., guru yang bertanggung jawab atas pengembangan pojok bacaan, keterlibatan mitra eksternal seperti Bank Indonesia memberikan nilai tambah yang besar.
“Melibatkan mitra atau organisasi dari luar sekolah memberikan manfaat positif yang signifikan bagi siswa, karena mereka mendapatkan perspektif baru serta akses ke sumber belajar yang lebih luas,” ujarnya.
Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga memperkuat sinergi antara sekolah dengan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan inspiratif.
Antusiasme siswa terlihat dari bagaimana mereka menghabiskan waktu di pojok bacaan. Salah satu siswa SDN Jatisari, Rafa Raditya, menyampaikan bahwa ia kini lebih gemar membaca. "Pojok bacaannya bagus dan bukunya banyak. Saya juga jadi tahu tentang sejarah uang dan cara mengelolanya," ujarnya dengan semangat.
Keterlibatan banyak mitra dari luar sekolah menjadi salah satu kunci sukses inovasi ini. Keberadaan mitra tidak hanya membantu menyediakan materi edukatif tambahan, tetapi juga memperkuat jaringan kolaborasi yang berdampak positif bagi sekolah. Mitra seperti Bank Indonesia menghadirkan sudut pandang praktis yang membuka wawasan siswa terhadap dunia di luar sekolah.
Program Pojok Bacaan Integratif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengembangkan inovasi serupa. SDN Jatisari optimis bahwa sinergi literasi dan edukasi finansial, dengan dukungan dari berbagai mitra, akan memberikan dampak positif yang besar bagi masa depan para siswa. Generasi muda yang cerdas literasi dan bijak finansial adalah kunci membangun Indonesia yang lebih baik. ***
Pewarta : KSM
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025